Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Najwa Shihab, Terbiasa Mengelola Uang Sejak Kecil

Kompas.com - 21/08/2021, 21:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kemampuan mengelola uang atau finansial kerap disepelekan. Padahal, kemampuan ini perlu dibangun dalam jangka waktu yang lama, bahkan sejak kita kecil.

Najwa Shihab merasa dirinya cukup beruntung karena sejak kecil orangtuanya mengajarkan agar dirinya mampu mengelola uang.

Di bangku Sekolah Dasar, jurnalis, pembawa acara sekaligus putri Quraish Shihab itu diberi uang jajan mingguan oleh orangtuanya. Kondisi itu membuat Najwa harus belajar mengatur uang jajannya agar cukup untuk seminggu.

"Kalau uang habis ya enggak boleh nambah lagi karena sudah dikasih di awal minggu," ujarnya dalam talkshow bertajuk Bagaimana Perkembangan Literasi Keuangan di Indonesia bersama Ternak Uang, Jumat (20/08/2021).

Baca juga: Rekomendasi 5 Buku Bacaan Ringan dari Najwa Shihab

Wanita penggemar sneakers itu menceritakan bagaimana orangtua saat itu mengajarkannya untuk berusaha demi mendapatkan hal yang diinginkan. Salah satunya buku.

Najwa sejak dulu sangat gemar membaca. Demi membeli buku baru setiap bulannya, ia membuat perpustakaan kecil yang bisa dikunjungi para tetangganya.

Mereka yang meminjam buku kemudian harus membayar Rp 25.

"Tetanggaku aku mintain Rp 25 untuk bayar minjam buku, uangnya aku beliin buku lagi," tuturnya.

Wanita kelahiran 16 September 1977 itu mengenang, obrolan mengenai finansial sangatlah terbuka di keluarganya. Dari rumah, ia juga mendapatkan pelajaran untuk menghargai uang dan bagaimana bekerja untuk mendapatkan uang.

"Topik soal uang kan seolah sensitif, dianggap jangan diomongin, jadi malah enggak dibicarakan secara terbuka."

"Padahal menurutku, semakin sulit sesuatu untuk dibicarakan artinya semakin penting untuk dibicarakan," tuturnya.

Ia berharap literasi finansial juga diajarkan di tingkat pendidikan dasar. Hal itu penting agar agar anak-anak memiliki sikap kritis dan skeptis soal finansial sehingga kelak lebih peka terhadap nilai uang, mampu menghargai uang, dan tidak mudah terjebak penipuan.

"Sepanjang pengamatanku kayaknya yang diajarin cuma satu, nabung. Padahal cara mengerti dan mengelola uang ada banyak aspek."

"Kerap kali kenapa terjebak penipuan, pinjaman online, skim tidak jelas, itu karena kita tidak dilatih daya kritis, skeptis. Kita tidak mempertanyakan hal-hal yang seharusnya ditanyakan," ucapnya.

Baca juga: Bermasalah dan Merugikan, Mengapa Masih Banyak Orang yang Akses Pinjol?

Pentingnya pendidikan tinggi

Berkaca pada fenomena kurangnya literasi finansial di bangku pendidikan, orangtua punya peran penting untuk memberikan literasi finansial dan bidang lainnya. Jika anak tak bisa mendapatkannya dari rumah, penting untuk mengejarnya secara mandiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com