Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2021, 10:25 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selebritas Indonesia, Deddy Corbudzier berhasil bertahan hidup meski sempat mengalami badai sitokin usai terinfeksi Covid-19.

Pria berkepala plontos ini mengaku sudah negatif Covid-19 ketika kondisinya mulai memburuk.

Meski seharusnya sudah sembuh, ia mengaku masih demam tinggi hingga 40 derajat bersamaan dengan keluhan vertigo.

Baca juga: Deddy Corbuzier Sudah Negatif Covid-19 tapi Alami Badai Sitokin, kok Bisa?

Kondisinya ini membuat Deddy harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Beruntung, hidup Deddy terselamatkan.

Sayangnya, mendiang Raditya Oloan, suami bintang sinetron Joanna Alexandra, harus berpulang akibat kondisi serupa.

Pada bulan Mei lalu, pria yang bekerja sebagai pendeta itu meninggal dunia, ketika tubuhnya didera reaksi sistem imun berlebih tersebut.

Baca juga: Raditya Oloan Sempat Alami Badai Sitokin Sebelum Meninggal, Apa Itu?

Badai sitokin memang merupakan reaksi sistem imum berlebih yang tak bisa dikontrol.

Bukan hanya menyerang virus, tapi juga bisa menyebabkan peradangan yang menyasar organ tubuh pasien.

Semua pasien Covid-19 berisiko mengalami kondisi ini, termasuk orang tanpa gejala (OTG) seperti Deddy Corbuzier.

Karena itulah, semua orang dianjurkan untuk dapat mendeteksi gejala secara dini, agar dapat diberikan pengobatan yang sesuai.

Spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar, dr, SpPD menyebut, badai sitokin bisa diatasi bila si penderita melakukan pemantauan ketat selama infeksi Covid-19.

Langkah ini dapat membantu memperlambat progresivitas peradangan yang terjadi.

Baca juga: Cerita Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin dan Kritis karena Covid-19

"Waspada bila muncul demam tinggi setelah hari kelima, batuk/sesak yang tambah parah, dan penurunan bertahap saturasi oksigen," tulis dia melalui akun Instagram-nya.

Menurut dia, kondisi gejala yang memburuk, dan kondisi masa kritis biasanya terjadi setelah lima hari muncul gejala pertama.

Hindari Covid-19

Karena kompleksnya faktor yang menentukan terjadinya badai sitokin pada seseorang, pencegahannya agak sulit dilakukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com