KOMPAS.com – Pos Layanan Terpadu (Posyandu) yang sebelumnya identik dengan pemantauan kesehatan dasar bayi dan balita, kini meluaskan jangkauannya ke masyarakat luas.
Sejak diluncurkan di tahun 1986, saat ini ada sekitar 296.777 posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dijelaskan oleh dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, kualitas dan layanan Posyandu kini ditingkatkan agar dapat memberikan layanan dasar masyarakat yang terintegrasi; melayani mulai dari bayi hingga lansia.
"Dari hasil evaluasi posyandu aktif, akhirnya dilakukan rebranding posyandu dengan tagline "Posyandu Sahabat Masyarakat", yang sesuai dengan konsep dasar dari posyandu yaitu dari masyarakat untuk masyarakat," kata Imran dalam acara konferensi pers Rebranding Posyandu yang digelar secara virtual (24/8/2021).
Baca juga: Menteri PPPA Sebut Posyandu Tonggak Pencegahan Stunting
Dia menambahkan, dulu pelayanan posyandu hanya untuk bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pelayanan KB pada ibu. Sekarang tidak lagi.
"Sekarang dengan kondisi di lapangan, ternyata ini lebih dinamis untuk seluruh siklus kehidupan. Mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, remaja, usia produktif, sampai ke lansia." jelas dr. Imran.
Dari implementasi di lapangan ternyata posyandu dapat melayani semua usia atau kalangan dan menjadi one stop health service.
Konsep baru Posyandu ini, lanjut Imran mengatakan telah dilaksanakan dan berjalan di beberapa daerah, meski belum semua secara masif.
Masa pandemi juga berpengaruh pada turunnya cakupan pelayanan Posyandu menjadi 21 persen.
Terlepas dari kondisi kurang mendukung yang masih dialami oleh Posyandu hingga sekarang, dari survei online (Juni 2021) Evaluasi Posyandu responden menyatakan bahwa Posyandu sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat; walaupun demikian, hampir 90 persen responden menyatakan bahwa Posyandu perlu perubahan.
Pemerintah saat ini sedang menyusun strategi untuk memperkuat kualitas Posyandu sehingga bisa mencapai citra yang baru.
Baca juga: Posyandu Diminta Berbenah dan Beradaptasi dengan Perubahan Zaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.