Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Kampung “Paletok”, Cibaduyut Mini di Bandung Selatan

Kompas.com - 25/08/2021, 21:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, sentra kerajinaan sepatu di Bandung, Jawa Barat, selalu diidentikan dengan Cibaduyut.

Wajar saja. Sejak era 1920an, banyak warga Cibaduyut yang bekerja di pabrik sepatu. Mereka kemudian berhenti dan memilih memproduksi sendiri.

Hingga tahun 1978, Cibaduyut dikenal sebagai sentra sepatu, karena banyaknya jumlah perajin dan home industry di sana.

Rupanya, perajin “lulusan” Cibaduyut ini datang dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Salah satunya dari Kampung Babakan Gombong, Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Word Division Buktikan Sepatu Cibaduyut Masih Bersaing

Di kampung asalnya ini, para perajin sepatu membuka usaha sendiri. Mereka menerima banyak orderan pembuatan sepatu dari luar hingga sekarang.

Dari tahun 1980-an, daerah ini disebut Kampung Paletok. "Paletok adalah istilah yang artinya membuat sepatu dalam bahasa sunda.”

Begitu penjelasan salah satu pemilik home industry di Babakan Gombong, Dede Efendi, kepada Kompas.com, belum lama ini ini.

Pria yang akrab disapa Pepep ini masih mengingat kondisi kampungnya saat masih kecil.

Dulu, sepulang sekolah, Pepep yang masih duduk di bangku sekolah dasar, bersama beberapa temannya belajar membuat sepatu di rumah tetangga.

Mereka menyebutnya ngenekan (kernet/asisten). Sebab, perajin sepatu selalu memiliki asisten.

Pada fase inilah regenerasi terjadi.

“Bila belajar serius, dalam tiga bulan sudah bisa berbagai proses bikin sepatu termasuk jahitan yang sulit dari atas sampai bawah (goodyear welted construction),” tutur dia.

Begitu besar, anak-anak kecil ini membuat home industry sendiri dan mendidik warga lain yang ingin belajar.

Lama kelamaan, makin banyak warga kampung itu yang menjadi perajin sepatu. Saat ini, setidaknya ada 10 home industry sepatu di kampung itu.

Baca juga: Produk Kolaborasi Ridwan Kamil dan Merek Lokal Angkat Tema Dwi Warna

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com