KOMPAS.com - Orang-orang yang telah menginjak usia di atas 50 tahun pasti memahami betul perubahan fisik dan kondisi kesehatan mereka.
Beberapa gejala penuaan juga dirasakan, mulai dari gampang lelah hingga tubuh yang benar-benar menyusut.
Karena itu, orang-orang yang sudah lanjut usia (lansia) mungkin harus mengubah rencana diet dan suplemen mereka untuk memenuhi kebutuhan yang sudah berubah.
Baca juga: Cara Mudah Cukupi Kebutuhan Kalsium Tubuh
Salah satu contohnya adalah bagaimana kebutuhan kalsium berubah saat memasuki usia yang lebih tua.
Untuk wanita, kebutuhan kalsium meningkat dari 1.000 mg per hari menjadi 1.200 mg per hari setelah mencapai usia 51 tahun.
Sementara itu, untuk pria, kebutuhannya meningkat menjadi 1.200 mg per hari begitu mencapai usia 71 tahun.
Kalsium adalah mineral penting yang mendukung kesehatan tulang dan jantung, manajemen berat badan, serta banyak faktor kesehatan lainnya.
Beberapa sumber kalsium terbaik dapat ditemukan dalam makanan olahan susu, misalnya, susu, yogurt, dan keju.
Tapi, banyak orang yang tidak mendapatkan cukup kalsium setiap harinya.
Sebagai contoh, 90 persen dari populasi di Amerika Serikat tidak memenuhi rekomendasi susu.
Persentase orang di sana yang meminum susu hanya 65 persen pada anak-anak, 34 persen pada remaja, dan sekitar 20 persen untuk orang dewasa.
Menjaga asupan kalsium secara alami dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari memang penting, terutama bagi para lansia.
Baca juga: Penting, Berikan Berbagai Asupan Kaya Kalsium untuk Si Kecil
Namun, jika kita sudah berusia di atas 50 tahun, dan mengonsumsi suplemen kalsium sebagai tambahan, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin akan kita alami.
Apabila kita mengonsumsi kalsium dalam dosis besar sekaligus, kita mungkin tidak dapat menyerap semuanya.
Untuk penyerapan optimal, dosis kalsium tidak boleh melebihi 500 mg per dosis, karena tubuh tidak menyerap lebih dari jumlah kalsium ini dengan sangat efisien pada suatu waktu.