KOMPAS.com – Mengobrol dengan rekan kerja sebenarnya bukan hal buruk, malah kerap menyenangkan. Tak hanya itu, berbincang pun bisa menjadi peluang untuk mendekatkan diri dengan kolega.
Sayangnya, terkadang kita merasa terlalu nyaman mengobrol, sampai-sampai melanggar privasi, atau membuat kawan tersinggung.
Tak hanya itu, mengatakan hal yang kurang tepat kepada rekan kerja juga berpotensi merugikan.
Baca juga: Kenali, 7 Tanda Rekan Kerja Cemburu pada Kita
Misalnya, membuat kita ditertawakan, dicap suka melecehkan, atau bisa membuat orang-orang memanfaatkan kita.
Karena itu, berhati-hatilah agar tidak mengucapkan -setidaknya, enam kalimat berikut pada rekan kerja.
Memberi pujian sangat baik. Namun, harus pada tempatnya.
Misalnya, meski kita sebenarnya hanya berpikir kalau celana yang dikenakan rekan kerja cocok dengannya, tidak perlu disampaikan langsung.
Sebab, terkadang hal ini bisa dianggap salah satu bentuk pelecehan seksual.
Terlepas dari jabatan yang kita sandang, bukan berarti kita bisa melemparkan komentar negatif seenaknya.
Apalagi, jika topik yang dibicarakan berkaitan dengan agama, politik, atau masalah seperti mengapa salah seorang rekan kerja membawa anaknya ke kantor.
Baca juga: Selama Isolasi di Rumah, Perbanyak Ngobrol di Telepon
Sangat tidak profesional. Kesan itu yang akan muncul, menyusul kalimat semacam itu.
Menjaga kesehatan bukan berarti seseorang hamil.
Pertanyaan seperti ini bisa sangat menyinggung dan menyakiti hati rekan kerja.
Lagipula, jika dia memang benar-benar hamil dan ingin kita tahu, dia pasti akan memberitahu.
Simpan saja pertanyaan itu, hingga orang yang bersangkutan mengonfirmasinya sendiri.