Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fesyen Berkelanjutan dan Sumber Kapas yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 25/09/2021, 21:18 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Berkembangnya fesyen yang berkelanjutan diprediksi akan meningkatkan permintaan bahan material yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, termasuk serat kapas.

Meskipun kapas adalah serat alami yang dapat terurai di akhir masa pakainya, kapas adalah tanaman yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan. Kapas sangat boros air terutama saat penanaman dan proses pembuatan menjadi busana.

Untuk mengurangi kerusakan lingkungan, dibutuhkan lebih banyak produsen yang menggunakan kapas berkelanjutan. Salah satu merek dagang kapas jenis ini adalah Cotton USA.

Perwakilan Cotton Council International (CCI) Indonesia, Ahn Dung (Andy) Do, mengatakan, saat ini semakin banyak perusahaan besar global yang mulai tertarik dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan ingin berkontribusi.

“CCI hadir untuk memberikan dukungan, khususnya untuk pelaku bisnis di industri tekstil, guna melakukan transformasi industri dengan mengadaptasi tuntutan konsumen terkait produk tekstil yang mengedepankan keberlanjutan, transparansi serta ketertelusuran,” kata Andy Do dalam konferensi virtual “Sustainability and Transparency You Can Trust” (23/9).

Baca juga: Kapas Organik, Bahan Pakaian yang Lebih Ramah Lingkungan?

Ia melanjutkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah penggunaan kapas yang berkelanjutan seperti U.S Cotton Trust Protocol.

Dengan bergabung dengan program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas.

Saat ini, ada lebih dari 40 perusahaan dari berbagai sektor seperti spinning mills, fabric producers, garment manufacturer dan local brands yang menjadi Cotton USA licensees di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, permintaan akan material tekstik yang berkelanjutan terus meningkat.

“Setahun ini tuntutan untuk itu meningkat cukup pesat. Perusahaan-perusahaan mencari bahan berkelanjutan yang akan menambah nilai pada produk mereka,” kata Virginy Aviona, tim marketing perusahaan tekstil PT.Hakatex.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Business and Development PT.Sritex Abhay Kumar. Menurutnya, semakin banyak pembeli yang bertanya apakah produk yang dijual berkelanjutan atau tidak.

“Sebenarnya permintaan produk berkelanjutan terbanyak berasal dari pasar Eropa dan Amerika. Tuntutannya terus meningkat,” katanya.

Baca juga: Tips Memulai Gaya Hidup yang Lebih Berkelanjutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com