KOMPAS.com - Sebagai manusia, kita pasti tidak pernah melalui hari-hari tanpa menghadapi kekecewaan atau rasa frustrasi.
Misalnya, kita gagal mendapatkan nilai baik ketika ujian sekolah meskipun kita sudah berusaha keras untuk belajar.
Atau, saat hendak pergi ke kantor, kendaraan kita tiba-tiba mogok di jalan, sehingga kita terlambat dan ditegur oleh atasan.
Semua itu akan selalu kita alami di dalam hidup dan akan semakin parah jika kita memiliki reaksi yang negatif pada tantangan hidup tersebut.
Dalam filsafat Budha, ada lima reaksi tidak terampil terhadap tantangan hidup.
Baca juga: 7 Tips Menangani Kemarahan Anak dengan Baik
Lima reaksi itu disebut sebagai "rintangan" karena menghalangi kemampuan kita untuk melihat dengan jelas bagaimana bertindak agar tak memperburuk keadaan bagi diri sendiri atau orang lain.
Kapan pun kita merasa stres dan gelisah, kita biasanya mudah terjebak dalam satu atau lebih dari rintangan ini.
Kelima rintangan itu juga sering menjadi kebiasaan yang cenderung membuat hidup kita menjadi lebih sulit, apalagi saat kita menunjukkan reaksi yang kurang tepat.
Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut lima kebiasaan yang bisa membuat hidup kita menjadi lebih sulit untuk dijalani.
Kebiasaan ini mengacu pada kenikmatan indria yang membuat kita bahagia dengan membiarkan kita melupakan kesulitan yang sedang terjadi.
Jadi, ketika kita mengandalkan kenikmatan indria, kita akan menghindari masalah yang sedang dialami dengan beralih ke sesuatu yang lebih menyenangkan.
Sebutlah, makan es krim atau menonton acara favorit.
Sama sekali tidak ada yang salah dengan menikmati diri sendiri dengan cara-cara ini.
Tetapi, kebiasaan ini hanya akan menjadi masalah ketika mulai mengakibatkan perilaku menghindari sesuatu yang perlu diperhatikan, karena ini adalah kesenangan yang sementara saja.
Kemarahan muncul ketika kita percaya bahwa orang atau benda seharusnya berbeda dari apa adanya.