Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Fat Acceptance", Gerakan Pembela Hak Orang Gemuk

Kompas.com - 07/10/2021, 07:40 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fat acceptance merupakan sebuah gerakan yang mengakui bahwa tubuh ada dalam segala bentuk dan ukuran, termasuk bentuk tubuh yang besar pun layak untuk diterima.

Pendukung dari gerakan ini bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup orang gemuk dan melawan diskriminasi terhadap mereka di segala bidang.

Termasuk di dalamnya bidang industri, seperti perawatan kesehatan, mode, dan pekerjaan.

Aktivis gerakan fat acceptance juga digambarkan sebagai pendukung "hak gemuk" atau "kebebasan terhadap orang gemuk".

Mengenal fat acceptance

Sebagai hasil dari gerakan politik tahun 1960-an, fat acceptance adalah bentuk aktivisme yang mengungkap dan menantang hambatan yang dihadapi orang gemuk di masyarakat.

Baca juga: Hindari, 16 Kebiasaan Sepele yang Bikin Gemuk

Menurut National Association to Advance Fat Acceptance (NAAFA), fat acceptance dapat membentuk budaya di mana semua orang gemuk dapat dirayakan dan dibebaskan dari segala bentuk penindasan.

Orang gemuk juga masuk ke dalam kelompok marjinal, sama seperti orang kulit berwarna, komunitas LGBTQ+, orang berpenghasilan rendah, dan individu penyandang disabilitas yang sering menghadapi diskriminasi institusional.

Bahkan, tidak jarang orang gemuk kerap mengalami bentuk diskriminasi yang tumpang tindih.

Berangkat dari pemahaman itulah, NAAFA bekerja untuk melindungi hak-hak orang gemuk yang juga disebut orang-orang bertubuh besar.

Meskipun fat acceptance sering disamakan dengan istilah seperti citra tubuh yang positif (body positivity), keduanya tidaklah sama.

Akar politik gerakan ini membedakannya dengan gerakan body positivity yang tidak secara eksplisit melawan bias anti-gemuk di masyarakat.

Sementara itu, ada juga gerakan yang mendukung netralitas tubuh dan lebih berfokus pada fungsi tubuh daripada penampilannya.

Orang-orang ini mungkin mengungkapkan rasa syukur bahwa tubuh mereka telah memungkinkan mereka untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, melahirkan anak, atau selamat dari penyakit serius.

Seperti body positivity, gerakan ini tidak berbagi akar politik yang sama dengan fat acceptance.

Sejarah munculnya fat acceptance

Pada tahun 1967, sebanyak 500 orang, baik itu gemuk maupun kurus berkumpul untuk mendukung orang-orang gemuk di Central Park, New York City.

Baca juga: Apakah Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com