Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Pasangan yang Langgeng Bisa Punya Masalah Kesehatan yang Sama

Kompas.com - 12/10/2021, 12:11 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Salon

KOMPAS.com - Sebuah studi skala besar terbaru yang dilakukan tim peneliti Jepang menemukan bahwa pasangan yang langgeng dan bersama dalam waktu yang lama, tubuhnya tersinkronisasi secara biologis.

Ini menjadi pertanda baik bagi pasangan yang bahagia, punya hubungan yang aktif secara fisik, dan bisa tetap sehat hingga usia lanjut. Bagi yang lain, itu justru menyebabkan masalah kesehatan.

Studi ini menganalisis data kesehatan dari puluhan ribu pasangan, sekitar 5.391 dari Jepang dan 28.262 dari Belanda.

Di kedua populasi, para peneliti menemukan bahwa secara umum pasangan jangka panjang mengalami tingkat tekanan darah, trigliserida, dan kolesterol yang sama, dan juga lebih mungkin untuk sama-sama mengidap penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara Bersama Pasangan

Kesimpulan penelitian ini mengingatkan kembali hasil penelitian tahun 2016 yang dilakukan tim dari University of Michigan di Ann Arbor yang menemukan fenomena serupa dalam skala yang lebih kecil.

Dengan melihat data kesehatan dari 1.568 pasangan yang lebih tua di Amerika Serikat, para peneliti tersebut menemukan bahwa pasangan yang telah bersama selama lebih dari 50 tahun memiliki fungsi ginjal dan kekuatan cengkeraman yang kira-kira setara.

Penelitian itu mendukung serangkaian temuan lain dari University of British Columbia, yang menemukan bahwa pasangan dalam hubungan jangka panjang sering mengalami gejala penyakit psikologis yang bersamaan seperti depresi.

Dalam semua penelitian ini, fenomena kesehatan terkait ini sering ditemukan pada pasangan yang secara genetik berbeda.

Para peneliti percaya bahwa faktor gaya hidup, rutinitas sehari-hari dan ritme hubungan, akhirnya memainkan peran jangka panjang dalam kesehatan para pasangan.

Baca juga: Hubungan dengan Pasangan Tetap Harmonis Saat Pandemi, Begini Tipsnya

Sementara sinkronisitas yang mendalam ini mungkin berbahaya dalam kasus-kasus tertentu, dalam kasus lain dapat terbukti bermanfaat.

Para peneliti di balik studi Jepang juga menyarankan bahwa temuan mereka dapat berimplikasi pada cara dokter mendiagnosis penyakit dan mengevaluasi kesehatan pasien lanjut usia mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Salon
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com