Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya "Social Media Break" dan Cara Melakukannya

Kompas.com - 13/10/2021, 11:49 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.

Berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram menjadi sumber informasi sekaligus hiburan. Sayangnya, penggunaan media sosial yang berlebihan juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita.

Sejumlah penelitian membuktikan media sosial dapat menyebabkan depresi, harga diri rendah, masalah citra tubuh, kecemasan, isolasi sosial, dan banyak masalah psikologis lainnya.

Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga dapat memicu gangguan makan dan perilaku menyakiti diri sendiri. Hal ini karena media sosial membuat kita terus membandingkan diri dengan orang lain di dunia maya dan memiliki perasaan Fear of Missing Out (FOMO).

Para pakar menganjurkan kita untuk secara berkala menerapkan social media break. Rehat sejenak ini berfungsi sebagai detok guna menghilangkan berbagai dampak buruk media sosial sampai siap menjadi penggunanya lagi.

Baca juga: Kenapa Orang Senang Bikin Akun Anonim di Media Sosial?

Tips menerapkan social media break

Sebagian besar dari kita sudah menjadi pengguna media sosial akut dan cenderung ketergantungan. Keharuskan melakukan social media break mungkin terasa menyulitkan karena kecemasan tertinggal informasi dan update terbaru.

Namun, jeda ini sebenarnya bisa kita manfaatkan untuk melakukan banyak hal lain yang tak kalah asyik. Misalnya membaca buku, bermain dengan hewan peliharaan atau menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang terdekat.

Selain itu, social media break tidak selalu harus dilakukan dengan mematikan ponsel atau memutus jaringan internet. Kita bisa melakukannya dengan membatasi waktu yang dihabiskan di depan platform media sosial sampai tahap minimal.

Agar lebih efektif, berikut adalah tips yang bisa dipraktikan ketika menerapkan social media break.

Baca juga: 6 Cara Menghadapi Body Shaming di Media Sosial

Letakkan ponsel jauh dari jangkauan

Kita bisa melakukan social media break dengan meletakkan ponsel jauh dari jangkauan. Khususnya jika tidak bisa sepenuhnya benar-benar mematikan smartphone karena alasan pekerjaan atau kebutuhan lainnya.

Nantinya, kita hanya akan benar-benar mengambil gawai tersebut jika memang benar-benar dibutuhkan. Tak ada lagi kesempataan scrolling Instagram hanya karena bosan atau merasa tak ada kegiatan.

Batasi waktu berinteraksi di media sosial

Kini ada banyak smartphone dengan fitur yang memungkinkan kita melacak dan membatasi waktu di media sosial. Bisa juga menggunakan aplikasi tambahan agar otomatis mengingatkan kita soal durasi yang sudah dihabiskan di Facebook atau Twitter.

Baca juga: Aktif Main Facebook Bisa Jadi Sumber Depresi Ibu

Matikan notifikasi dan tetapkan batas virtual

Matikan semua notifikasi media sosial agar tidak tergoda membuka platform tersebut setiap ada pemberitahuan. Bisa juga dengan mengatur tampilan layar ponsel sehingga aplikasi Facebook atau Instagram tidak berada di bagian terdepan yang gampang dilihat.

Paling tidak hal ini bisa mengurangi godaan dan tidak membuat kita langsung membuat media sosial ketika mengakses ponsel.

Atur zona bebas ponsel

Social media break juga bisa dilakukan dengan mengatur zona bebas ponsel di rumah. Misalnya saja di kamar tidur, ruang makan atau bahkan kamar mandi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com