Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Waspadai Cabin Fever Selama PPKM

Kompas.com - 21/10/2021, 08:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Untung Subroto dan Stefanie Novia Putri

DI MASA pandemi virus Covid-19, pemerintah melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan melarang kita melakukan kegiatan di luar rumah, kecuali dalam keadaan yang darurat.

Lamanya masa isolasi, membuat kita menjadi jenuh berada di rumah, bahkan membuat banyak orang merasa sedih, tertekan dan gelisah. Banyak orang juga menyebut diri mereka terkena cabin fever.

Cobalah jawab pertanyaan ini dalam diri Anda, "Apakah saat ini Anda sering merasa bosan, merasa diri lebih sensitif, sulit konsentrasi, sering marah-marah, dan merasa putus asa melihat kondisi yang sekarang terjadi?"

Jika Anda merasakan 5 hal tersebut bisa jadi Anda mengalami cabin fever. Di tengah era pandemi ini, sangat mungkin bagi kita untuk mengalami cabin fever.

Hal ini lebih mungkin terjadi terutama bagi mereka yang mempunyai rutinitas yang sama setiap harinya, serta mereka yang mulai merasa bosan.

Baca juga: 4 Poin Penting Soal Merawat Anak Saat Isolasi Mandiri

Tulisan ini kami buat untuk Anda yang merasa ingin mengetahui tentang cabin fever, apa saja gejala, penyebab dan juga apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala cabin fever.

Menurut Rosenblatt & Anderson (1984), cabin fever merupakan kondisi di mana seseorang merasa bosan, tidak puas, depresi, merasakan perasaan negatif lainnya, bahkan hingga depresi, yang muncul dari kondisi buruk, rutinitas monoton, kondisi yang sama, isolasi, maupun kurangnya stimulus.

Kondisi ini tentu saja bisa disebabkan karena berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang memaksa kita harus sering berada di rumah.

Gejala-gejala yang dialami dari orang yang terkena cabin fever menurut Rosenblatt & Anderson (1984) antara lain:

Baca juga: Pandemi Corona Banyak di Rumah Bisa Picu Cabin Fever, Apa Itu? Ini Penjelasannya

  1. Muncul perasaan bosan. Ini bisa muncul ketika seseorang merasa dirinya terputus dari dunia luar. Kita yang biasanya selalu menikmati bepergian, namun di masa pandemi ini harus berdiam diri di rumah dan membuat diri menjadi jenuh.
  2. Mudah putus asa. Akibat masa pandemi ini banyak orang bekerja di rumah, melakukan aktivitas di rumah, dan banyak orang yang terkena PHK, hal tersebut membuat orang merasa jenuh dan mudah putus asa untuk melakukan sesuatu yang baru karena rutinitas yang sama setiap hari di tempat yang sama.
  3. Merasa dirinya lebih sensitif. Ini terjadi karena stres di masa pandemi yang berdampak pada perubahan mood seperti marah, senang, sedih, dan kesal.
  4. Attention deficit. Karena berada di dalam tempat yang sama dan melakukan kegiatan yang sama, maka tak jarang orang yang sulit untuk memusatkan perhatiannya, serta berperilaku impulsif.
  5. Tidak bisa diam. Orang yang terkena cabin fever cenderung merasa gelisah dan tidak bisa diam, hal ini juga bisa disebabkan karena rasa bosan yang melanda.

Ilustrasi kesepian menghadapi pandemi SHUTTERSTOCK/evrymmnt Ilustrasi kesepian menghadapi pandemi

Lalu, bagaimana cara menghadapi kondisi yang meresahkan ini?

Cemas dan takut boleh saja, tapi tidak perlu berlebihan sampai-sampai harus berebut susu merek tertentu karena dianggap dapat mengobati Covid-19.

Kecemasan yang wajar sesungguhnya dibutuhkan agar kita tetap waspada.

Kita harus belajar dan terus bertumbuh agar kita bisa keluar dari zona ketakutan dan terhindar dari cabin fever.

Baca juga: Pahami, Pentingnya Lakukan Deep Cleaning di Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com