KOMPAS.com - Jogging dan lari kerap dianggap sama. Padahal, keduanya merupakan aktivitas yang sedikit berbeda.
Selain dari kecepatannya, jogging dan lari dapat dibedakan dari beberapa faktor penentu.
Lari, misalnya, membutuhkan langkah yang lebih panjang, sementara jogging ditandai dengan gerakan yang "memantul".
Para ahli dan penelitian telah mendalami perbedaannya. Satu studi, khususnya, menunjukkan bahwa jogging mungkin lebih baik untuk kesehatan daripada lari dengan kecepatan yang lebih cepat.
Baca juga: Seberapa Efektif Olahraga Lari Turunkan Berat Badan?
Berikut sejumlah perbedaan jogging dan lari yang perlu diketahui:
Jogging dan lari sama-sama dianggap sebagai latihan aerobik, tetapi perhatikan lebih dekat dan kita mungkin dapat menemukan perbedaannya.
Menurut BetterHealthChannel, lari membutuhkan lebih banyak usaha dari otot, jantung, dan paru-paru. Dengan kata lain, pelari umumnya memiliki tingkat kebugaran yang lebih tinggi.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, (22/10/2021), kecepatan jogging biasanya berkisar 6,4-9,7 km/jam, sementara lari lebih cepat dari 9,7 km/jam.
Harvard Health mengestimasikan individu dengan berat badan 70 kg dapat membakar sekitar 298 kalori per 30 menit dengan melakukan jogging berkecepatan 8 km/jam.
Baca juga: Simak, 7 Tips Sukses Jogging untuk Pemula
Misalnya, lari mungkin lebih berorientasi pada tujuan, sementara jogging memiliki pendekatan yang lebih santai.
Baca juga: Lompat Tali vs Lari, Mana yang Lebih Sehat?
Sebuah studi tahun 2015 dari Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa jogging dapat membuat umur hidup kita lebih panjang, sementara lari tidak.
Studi ini diikuti 5.000 peserta dan pars peneliti melacak langkah mereka. Kesehatan dan kematian peserta kemudian dipantau selama 12 tahun ke depan.