Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2021, 10:46 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Sedikit saja pembuat jam yang memiliki memiliki derajat seperti Jaeger-LeCoultre. Merek ini dihormati bahkan di kalangan pembuat jam mewah berkat ratusan penemuan dan paten; serta telah membuat lebih dari seribu dua ratus mesin jam.

Konon penghargaan dan piala yang diterima pembuat jam ini begitu banyak, sehingga untuk menyimpannya sampai ditumpuk.

Namun bagi Jaeger-LeCoultre, penemuan tertinggi yang paling mereka hargai adalah jam tangan ikonik bernama Reverso.

Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1931, Reverso langsung menjadi ikon dunia jam tangan, karena casingnya yang bisa diputar dan desain Art Deco yang tak lekang oleh waktu. Berselang 90 tahun kemudian, Reverso masih menjadi salah satu jam tangan yang paling dicari.

Tidak sulit untuk mengetahui alasannya: Reverso merupakan jam tangan serbaguna yang pernah dibuat. Elegan namun kuat, sporty sekaligus bergaya, penuh tradisi tapi tetap modern. Sifat ganda Reverso seolah melampaui dua wajahnya.

Mungkin ini karena sejarahnya. Yang tidak banyak diketahui orang adalah bahwa jam tangan ini lahir karena tantangan: yakni membuat jam tangan yang bisa dipakai bermain polo tanpa khawatir tergores, pecah, atau hancur.

Baca juga: Yang Terbaru dari Jaeger-LeCoultre Reverso, Jam Tangan dengan Dua Muka

Jaeger-LeCoultre Reverso DuettoJaeger-LeCoultre Jaeger-LeCoultre Reverso Duetto
Pada tahun 1930 César de Trey, seorang pengusaha sukses yang kenal baik dengan Jacques-David LeCoultre dan perusahaan Paris Jaeger SA, bepergian di India.

Di sana, para perwira tentara Inggris yang sering bermain polo menanyakan apakah dia bisa menemukan cara untuk melindungi kaca dan dial jam tangan mereka selama pertandingan?

Dari situlah de Trey memiliki ide membuat casing yang bisa diputar.

Dia lalu menghubungi LeCoultre untuk memproduksinya dan, melalui koneksi dengan Jaeger, seorang desainer industri Prancis, René-Alfred Chauvot, dilibatkan untuk merancang casing.

Pada tanggal 4 Maret 1931, kantor paten Paris menerima aplikasi untuk “jam tangan yang dapat digeser dari platformnya dan bisa dibalik” tersebut.

Pada bulan Juli, de Trey membeli hak atas desain Chauvot, dan pada bulan November dia mendaftarkan nama Reverso.

Dengan semangat untuk segera memperkenalkan desain revolusioner tersebut, de Trey dan Jacques-David LeCoultre membentuk kemitraan bisnis dan mulai memproduksi Reverso. Arloji pertama dijual kurang dari sembilan bulan setelah aplikasi paten diajukan.

Rupanya karya baru ini disukai banyak orang dari berbagai kalangan. Hal ini mendorong munculnya variasi Reverso, misalnya casing berbahan emas serta baja Staybrite, ada juga model feminin, dengan opsi untuk dikenakan sebagai liontin atau klip tas tangan.

Lalu bagi yang ingin berbeda, mereka bisa memesan dial lacquer dengan warna terang, atau menghiasi sisi belakang casing dengan ukiran dan pernis.

Baca juga: Jaeger-LeCoultre Reverso untuk Wanita, Dibalut Berlian dan Emas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com