Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Tiger Mom, Kini "Chicken Babies" Populer di China

Kompas.com - 06/11/2021, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pola asuh Tiger Mom sempat populer di China yang menggambarkan prinsip keras dan tegas dalam membesarkan anak.

Dalam pola asuh ini, orangtua menuntut hasil terbaik bagi anak mereka dalam akademik atau pun bakat, meskipun anak harus kehilangan waktu bermain.

Namun, saat ini di China dikenal istilah pola asuh yang baru yakni "chicken babies", di mana anak-anak mengikuti banyak kelas dan latihan setelah sekolah.

Ada pula istilah "frog babies" yang mengacu pada anak-anak tanpa bakat atau anak-anak yang bisa memeroleh nilai rata-rata.

Baca juga: Tips Pola Asuh agar Anak Lebih Cerdas

Sementara itu, "cow babies" adalah anak-anak yang mendapatkan nilai bagus dan performa yang sempurna saat mengikuti kompetisi.

Beberapa orangtua di China menginginkan "cow babies" atau anak yang sudah memiliki bakat sejak lahir dan kemauan untuk belajar keras.

Anak yang bukan tergolong cow babies biasanya dikategorikan sebagai chicken babies atau "jiwa", yakni anak yang tidak memiliki bakat alami namun berusaha keras atas keinginan sendiri maupun dorongan dari orangtua.

Pola asuh "jiwa" mulai dipraktikkan orangtua di China

Di Distrik Haidian kota Beijing, China, terdapat banyak sekolah, universitas dan perusahaan teknologi terkemuka.

Para ibu di sana adalah orang-orang yang menerapkan pola asuh "jiwa" kepada anak dengan mendorong anak untuk memelajari banyak hal.

Baca juga: Alasan Ilmiah di Balik Kegemaran Anak-anak pada Dinosaurus

Salah satu mahasiswa di distrik tersebut, Julia Wang menceritakan pengalamannya memelajari bahasa pengkodean (coding) C++ dan Python di sekolah menengah.

Wang dianggap sudah ahli untuk anak seusianya. Namun di distrik Haidian, anak-anak sudah memelajari bahasa program sejak prasekolah dengan menggunakan perangkat iPad.

Pengalaman lain diungkapkan oleh warga Haidian lain bernama Lily Zhao. Ia adalah ibu dari Alice Xi yang berusia delapan tahun.

Antrean warga yang hendak melakukan tes Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing, China, Selasa (26/10/2021). Penyebaran Covid-19 di China kembali menjadi peringatan setelah klaster baru terkait sekelompok wisatawan ditemukan 17 Oktober lalu.AFP/NOEL CELIS Antrean warga yang hendak melakukan tes Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing, China, Selasa (26/10/2021). Penyebaran Covid-19 di China kembali menjadi peringatan setelah klaster baru terkait sekelompok wisatawan ditemukan 17 Oktober lalu.

"Sama sekali tidak ada perasaan malu untuk menerapkan pola asuh chicken blood pada anak," kata Zhao kepada The Insider.

Ia mendaftarkan anak untuk mengikuti ekstrakurikuler dan les sepulang sekolah, serta mendorong anak agar mendapatkan nilai tinggi di sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com