Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2021, 14:14 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat film yang menunjukkan adegan manusia berkomunikasi jarak jauh menggunakan hologram?

Atau, mungkin kamu tidak asing dengan adegan di mana Tony Stark sebagai pemeran Iron Man, memakai kostum besinya hanya dengan menggerakkan tangan?

Ya, dua hal di atas adalah sedikit gambaran soal dunia teknologi masa depan manusia yang selama ini hanya bisa dilihat melalui film fiksi.

Kendati demikian, nampaknya hal-hal di atas semakin mendekati kenyataan berkat ambisi Meta yang akan menciptakan ruang bagi manusia untuk berkomunikasi dan melakukan hal-hal lain secara virtual.

Selain disorot karena nilai investasi besar-besaran yang mencapai Rp 143 triliun untuk pembuatan perangkat keras, perangkat lunak, dan konten augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), Meta juga menjadi perbincangan karena ide fesyen virtualnya.

Lalu, apa itu fesyen virtual?

Selama satu jam memaparkan materinya di Facebook Connect Conference, Mark Zuckerberg menyebut pengguna dapat masuk ke dunia virtual buatan Meta untuk melakukan banyak hal.

Seperti, bermain game Grand Theft Auto, menghadiri pesta, konser virtual, berbelanja, dan bekerja.

Hal itu dapat terjadi dengan penggunaan perangkat keras VR dan AR yang dibuat oleh Oculus. Perusahaan ini sudah dibeli Facebook tahun 2014 silam.

Pengguna bisa memasuki Metaverse menggunakan avatar digital, yang berarti pengguna juga akan memiliki lemari virtual sendiri.

Meski sudah ada start-up yang menawarkan dan berhasil menjual pakaian virtual, faktanya ide fesyen virtual yang dikemukakan Mark menjadi yang paling menarik.

Jauh sebelum ide fesyen virtual yang diutarakan Mark, sebenarnya sudah ada sejumlah brand fesyen kenamaan dunia yang telah meluncurkan koleksi virtual.

Misalnya Gucci, LV, dan Balenciaga yang menggandeng pengembang game seperti Roblox, League of Legenda, dan Fortnite.

Mereka merancang pakaian virtual dalam game agar dapat digunakan oleh jutaan pemain di seluruh dunia.

Kendati sudah ada brand fesyen yang melakukannya, bagaimana cara Meta memantabkan ide fesyen virtual ini di masa depan?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com