Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Bau di Rumah yang Tidak Boleh Diabaikan, Apa Saja?

Kompas.com - 09/11/2021, 11:04 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber rd.com

KOMPAS.com - Bau merupakan salah satu faktor yang membuat rumah nyaman dihuni atau tidak. Selain memengaruhi faktor kenyamanan, bau yang ada di dalam rumah ternyata bisa menandakan suatu bahaya atau ancaman kesehatan bagi pemiliknya.

Walau terkesan sepele, pemilik rumah bisa mengidentifikasi apakah ada korsleting dan kotoran dengan mencium bau di rumahnya.

Bau yang tidak boleh diabaikan

Baik rumah berukuran besar maupun kecil, masalah bau tidak bisa dianggap remeh.

Ada sejumlah bau yang harus mendapat perhatian serius. Apa sajakah itu? Berikut daftarnya.

1. Bau gas

Umumnya gas alam tidak berbau. Sehingga, jika kamu ingin mendeteksi ada kebocoran gas di rumah, kamu bisa menambahkan bahan kimia merkaptan untuk menciptakan bau seperti telur busuk.

Jika bau ini dapat dicium, bisa dipastikan ada kebocoran gas di dalam rumah.

Hal ini tentu tidak boleh kamu sepelekan, sebab kebocoran gas di dalam rumah dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Saat ada bau gas, sebaiknya jangan menggunakan telepon rumah, menyalakan atau mematikan lampu atau peralatan, dan menggunakan mobil. Sebab, hal-hal di atas dapat menimbulkan percikan api dan ledakan.

Baca juga: Ini Penjelasan PGN soal Bau Gas di Depok

2. Bau apek

Bau apek merupakan masalah bau yang hampir bisa ditemui di setiap rumah. Penyebabnya beragam, bisa karena kebocoran wastafel atau pipa pecah yang menimbulkan jamur.

Jamur yang tumbuh di tempat gelap dan lembab dapat menimbulkan bau tidak sedap.

Direktur Eksekutif National Environmental Health Association David Dyjack, DrPH, CIH, menyebutkan, bau akibat jamur bisa mengganggu pemilik rumah yang memiliki asma atau alergi.

Apabila melihat jamur, pemilik rumah sebaiknya melakukan desinfeksi permukaan yang tidak berpori seperti ubin dengan larutan pemutih/air sebanyak 10 persen.

Ilustrasi ruang tamuUnsplash/Sidekix Media Ilustrasi ruang tamu

Setelah dilakukan disinfeksi, diamkan selama sepuluh menit sambil membuka jendela dan pintu agar sirkulasi lancar.

Khusus untuk permukaan berpori seperti drywall (papan ripis dari gipsum), sebaiknya diganti.

Bila pemilik rumak tidak bisa mengetahui letak jamur tumbuh, Dyjack menyarankan untuk memanggil petugas kebersihan atau inspektur rumah.

Baca juga: Bahan Alami Penghilang Jamur di Rumah, Apa Saja?

3. Bau kamar mandi kotor

Yang satu ini memang terdengar menjijikkan jika kita mencium bau kamar mandi kotor saat menerima tamu.

Bila muncul bau dari kamar mandi yang sangat menyengat, mungkin disebabkan kebocoran gas saluran pembuangan.

Kebocoran ini terbilang berbahaya, sebab mengandung komponen beracun dan berpotensi meledak, seperti hidrogen sulfida dan metana.

Penyebab lainnya dari bau kamar mandi adalah tempat ini jarang digunakan.

Pipa di bawah pancuran atau wastafel termasuk penampung berbentuk U, yang menampung sedikit air menghalangi gas saluran pembuangan bocor kembali ke dalam rumah.

Jika kamar mandi tidak digunakan, air bisa menguap dan membuat bau dapat masuk. Untuk mengatasi masalah ini, tuangkan secangkir air ke saluran pembuangan kamar mandi.

Untuk hasil yang lebih baik, tambahkan satu sendok teh minyak sayur untuk menghentikan penguapan air.

Jika kamu tidak dapat menemukan sumber masalah ini, penyebabnya mungkin karena pipa ventilasi yang menyalurkan gas saluran pembuangan ke atas dan keluar melalui atap rusak atau tersumbat.

Baca juga: 4 Bahan Ampuh untuk Bersihkan Kamar Mandi

4. Bau seperti asap

Bau yang satu ini jelas tidak bisa dianggap remeh. Munculnya bau seperti asap mungkin disebabkan hubungan pendek arus listrik.

Sebaiknya pula pemilik rumah melakukan pengecekan terhadap jaringan listrik di rumahnya satu tahun sekali.

5. Bau amis

Bau amis tidak serta merta datang dari bau ikan. Ini bisa menjadi tanda bahwa perlengkapan listrik di rumah terlalu panas.

Bau amis yang menyengat menandakan plastik, karet, atau bahan lain di sekitar alat listrik yang bermasalah meleleh. Jika hal ini diabaikan, bisa menyebabkan kebakaran.

Periksa stopkontak atau sakelar dan matikan jaringan listrik jika sumbernya memang dari listrik.

Baca juga: 6 Hal di Halaman yang Undang TIkus Masuk ke Rumah

6. Bau anjing kotor

Selain disebabkan bau anjing, bau ini dapat timbul karena hewan pengerat, rakun, atau tupai di loteng rumah.

Hewan pengerat itu akan menggunakan kasau atau tiang penyangga atap sebagai tempat tinggal mereka.

Hal ini tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan pemilik rumah.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, kotoran rakun mengandung telur cacing gelang yang menimbulkan risiko bagi pemilik rumah.

Lesh menyarankan pemilik rumah untuk memanggil petugas pengendalian hama untuk menyingkirkan hewan pengerat yang ada di rumah.

Namun, jika bau ini muncul karena anjing peliharaanmu, tentu cara untuk menghilangkan baunya jauh lebih mudah.

Baca juga: Simak, Panduan Memandikan Anjing yang Tepat

7. Bau rokok lama

Bau asap rokok lama yang tertinggal, seperti di kamar hotel atau tempat peristirahatan yang sebelumnya ditempati oleh perokok, dapat menjadi masalah.

“Dengan asap rokok, partikel yang terkait dengan pembakaran tembakau telah mengendap di permukaan, termasuk meja, meja, dan seprai, dan setidaknya ada 11 karsinogen yang terkait dengan beberapa debu itu,” kata Dyjack.

8. Bau amonia

Bau ini sering disebut orang mirip bau kencing dari kucing. Bila kamu tidak membersihkan rumah dengan bahan mengandung amonia atau memiliki kucing, bau ini tidak boleh kamu abaikan.

Bahkan jika kamu membersihkan dengan amonia atau menggunakan pendingin berbasis amonia, ini bisa berbahaya.

Bau amonia bisa saja muncul karena faktor lain seperi hewan yang mati di dinding atau jamur.

Baca juga: Tips Membersihkan Rumah dengan Hewan Peliharaan di Dalamnya

9. Bau barang "baru" yang bisa mengancam kesehatan

Pernahkah kamu mencium bau yang dihasilkan karena pengecatan dinding rumah?

Kalau pernah, sebaiknya kamu harus berhati-hati. Sebab, bau cat rumah yang berbau "segar" mengandung senyawa organik volatil (VOC).

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serika AS, senyawa ini dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, sakit kepala, hingga kerusakan sistem saraf pusat dan kanker.

Untuk mengatasi bau ini, Dyjack menyarankan pemilik rumah membeli cat yang rendah atau tanpa VOC dan beri ventilasi selama dan setelah pengecatan.

10. Bau berkeringat

Setiap pemilik rumah tentu tidak ingin rumahnya berbau seperti "ruang ganti" karena keringat.

Jika di rumah bau ini muncul, mungkin ada masalah dengan sistem ventilasi, pemanasan, dan AC.

Khusus di wilayah yang mengalami musim gugur dan musim semi selama berbulan-bulan, tentu suhu akan berubah dan terjadi kondensasi yang membuat bakteri bisa tumbuh.

 

Baca juga: 6 Trik Menghilangkan Bau Tidak Sedap di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber rd.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com