Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2021, 15:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap kali kita mengubah cara makan karena diet pembatasan kalori, kita mungkin akan mengalami gejala gastrointestinal seperti sakit perut.

Berbagai faktor dapat menyebabkan masalah pencernaan yang melibatkan peningkatan konsumsi makanan dengan banyak gas, serat, dan adanya pemanis buatan.

Untuk memastikannya, kita juga perlu berbicara dengan dokter tentang perubahan pola makan dan gejala yang kita alami di perut saat memulai diet.

Nah, melansir dari laman Live Strong, berikut ini terdapat beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa perut kita sakit saat sedang menjalani diet.

Baca juga: Apakah Harus Menghindari Susu saat Diet? Ini Jawabannya

Mengonsumsi makanan pembentuk gas

Saat kita meningkatkan jumlah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, kita mungkin mengalami sakit perut akibat peningkatan gas.

Gas sebenarnya normal diproduksi pencernaan. Tetapi, ketika kita mengonsumsi makanan tertentu, ini dapat menyebabkan tingkat pembentukan gas yang lebih besar.

Alhasil, gas yang berlebihan di dalam pencernaan kita bisa menyebabkan kembung, nyeri, maupun kram di perut, yang mungkin hilang saat kita buang air besar, bersendawa, atau buang gas.

Menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, makanan pembentuk gas yang umum adalah brokoli, kembang kol, kubis, apel, pir, bawang, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Baca juga: Sembarangan Diet Kalori Berdampak Buruk pada Pencernaan

Terlalu banyak serat

Kita mungkin mengalami sakit perut akibat peningkatan asupan serat.

Sementara itu, menurut laman Health, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan kita untuk mengonsumsi setidaknya 25-29 gram serat makanan per hari untuk hasil kesehatan yang lebih optimal.

Apabila, makanan yang kita konsumsi dalam diet sangat tinggi serat, peningkatan yang terjadi secara tiba-tiba akan menyebabkan gas, kembung, mual, kram dan sakit perut.

Adapun makanan yang tergolong memiliki serat yang tinggi, yakni dedak, gandum, kacang polong, kacang-kacangan, serta berbagai macam buah dan sayuran.

Oleh sebab itu, jika serat menyebabkan kita sakit perut, kurangi jumlah makanan kaya serat dan secara bertahap tambahkan lebih banyak serat ke dalam makanan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com