Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2021, 18:33 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com - Grand Prix d'Horlogerie de Geneve (GPHG), ajang penghargaan tahunan untuk kreasi arloji terbaik yang diluncurkan dalam 12 bulan terakhir baru saja dihelat pada Kamis (4/11/2021) lalu.

Boleh dibilang, GPHG adalah ajang Oscar-nya dunia horologi.

Untuk GPHG tahun ini, sebanyak 1.300 orang turut memadati Theatre du Leman, Jenewa, Swiss untuk melihat jam tangan terbaik yang dipilih 30 anggota juri internasional.

Mereka yang hadir adalah pembuat jam (watchmaker), desainer, CEO brand, pemasok, distributor, pengecer, jurnalis, dan kolektor.

Penghargaan pertama, yaitu Challenge Prize untuk kategori jam tangan seharga 3.500 franc Swiss atau kurang diberikan pada CIGA Design, merek asal China.

Berikutnya, penghargaan untuk kategori jam tangan pria jatuh pada Grand Seiko SLGH005.

Pengumuman pemenang kedua penghargaan tersebut dalam GPHG 2021 agak mengejutkan, mengingat industri jam tangan Swiss seolah tidak mengakui adanya jam tangan mewah yang dibuat di luar Swiss.

Sebagaimana diketahui para penggemar horologi, industri jam tangan Swiss masih "sakit hati" terhadap watchmaker asal Jepang sejak beberapa dekade terakhir.

Mereka yang memahami sejarah industri jam tangan tentunya masih mengingat Revolusi Kuarsa atau juga disebut Krisis Kuarsa yang terjadi di era 1970-an.

Ketika itu, teknologi kuarsa muncul dibawa oleh watchmaker yang rata-rata berasal dari Asia, termasuk Jepang.

Teknologi kuarsa menggunakan motor elektrik melalui kristal kuarsa untuk menggerakkan penanda waktu, sehingga pembuat jam tidak memerlukan banyak komponen pada jam tangan.

Singkatnya, desain jam tangan kuarsa jauh lebih ringkas dan sederhana ketimbang jam tangan mekanis yang kompleks alias rumit. Biaya produksinya pun lebih murah.

Rendahnya biaya produksi membuat jam tangan kuarsa dijual dengan harga lebih murah daripada jam tangan mekanis.

Krisis Kuarsa itulah yang menjadi penyebab industri jam tangan Swiss tidak mau mengakui keunggulan jam tangan mewah yang dibuat bukan di Swiss.

Peran China dalam pembuatan jam tangan Swiss juga relatif jarang disorot.

Halaman:
Sumber Hypebeast
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com