Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam Himalaya Lebih Sehat untuk Pengidap Darah Tinggi, Benarkah?

Kompas.com - 11/11/2021, 11:14 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garam jamak dipercaya masyarakat sebagai pemicu hipertensi alias tekanan darah tinggi.

Namun makanan tanpa garam terasa hambar sehingga tidak enak dimakan dan malah mengganggu selera.

Sebagai alternatif yang dianggap lebih sehat, banyak orang beralih menggunakan garam himalaya atau dikenal dengan nama himalayan salt.

Garam himalaya juga jauh lebih mahal dibandingkan garam meja atau dapur lainnya.

Baca juga: Manfaat Garam Himalaya Dibandingkan Garam Biasa, Mana Lebih Sehat?

Garam berwarna merah muda pupus ini dipercaya memiliki kandungan lebih murni, sehingga jauh lebih sehat dan aman dikonsumsi untuk penderita tekanan darah tinggi.

Garam Himalaya bukan jaminan bebas darah tinggi

Garam himalaya adalah jenis garam berwarna merah muda yang ditambang dari kawasan pertambangan garam Khewra, di dekat Himalaya, wilayah Pakistan.

Tambang tersebut merupakan sumber garam tertua dan terbesar di dunia yang diyakini terbentuk sejak jutaan tahun lalu.

Garam ini diekstraksi secara manual dan minim proses pemurnian, sehingga minim tambahan zat kimia.

Namun, bukan berarti konsumsi garam himalaya menjamin kita bebas dari penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Baca juga: Benarkan Garam dan Makanan Asin Memicu Tekanan Darah Tinggi?

Sebab, risiko hipertensi dikaitkan dengan jumlah natrium (sodium) yang kita konsumsi sehari-hari.

Pakar penyakit dalam, dr. RA Adaninggar, SpPD mengatakan, kandungan sodium dalam garam himalaya adalah 368 mg per satu gram gram.

Sedangkan pada garam dapur, kandungannya adalah 381 mg per satu gram garam tersebut.

"Pada prinsipnya, garam himalaya, garam laut, garam batu atau apa pun ya tetap saja garam."

"Yang penting konsumsi sodiumnya sesuai kebutuhan harian dan tidak berlebihan," kata Adaninggar, kepada Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Artinya, jumlah yang dikonsumsi tidak melebihi 2.000 mg pada orang normal dan 1.500 mg pada penderita hipertensi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com