Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2021, 11:41 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Motherly

KOMPAS.com – Tidur memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama bagi anak.

Sebab, tidur yang cukup dapat membuat proses belajar dan fokus anak meningkat. Bahkan, tubuh mereka juga akan lebih kuat.

Tak hanya itu, tidur yang cukup rupanya amat berpengaruh pada kebahagiaan anak.

Fakta tersebut dibuktikan oleh 2017 BTN Happiness Survey yang dilakukan oleh University of Melbourne dan program Behind the News TV dengan melibatkan 47.000 anak-anak asal Australia.

Dalam penelitian tersebut ditemukan, tidur merupakan indikator terbesar dari kebahagiaan, dengan laporan bahwa anak yang mendapatkan tidur cukup akan merasa bahagia di hampir setiap waktu.

"Hasil ini memberikan bukti kuat bahwa tidur adalah indikator kunci kesejahteraan anak."

Demikian penuturan Associate Professor Lisa Gibbs, Ketua Inisiatif Kehidupan Anak Universitas Melbourne, dalam sebuah wawancara dengan ABC News.

Nah, sebelum bertanya-tanya apakah anak kita mendapatkan jumlah tidur yang cukup bagi anak seusianya, penting untuk diingat bahwa anak-anak yang tidur nyenyak cenderung merasa aman dan terlindungi.

Baca juga: Sesuaikan Waktu Tidur Anak dengan Jam Tubuhnya

Dalam hasil survei tersebut, anak-anak yang merasa tidak aman empat kali lebih mungkin memiliki pola tidur atipikal atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit untuk kelompok usianya.

Lalu, sementara survei menunjukkan pentingnya meningkatkan kebiasaan tidur anak untuk kesejahteraan emosionanya, survei itu juga terus menyoroti peran perasaan aman dan tenteram pada kesejahteraan anak.

Karena itu, membantu anak mengendalikan kecemasan, stres dan trauma adalah penting.

Survei tersebut juga menemukan, ada banyak hal yang membantu anak-anak merasa bahagia, termasuk keluarga, teman, musik, dan olahraga.

Anak-anak yang lebih kecil juga lebih mungkin melaporkan, keluarga, membaca, dan karya seni adalah sumber kebahagiaan.

Lalu bagi anak perempuan, memasak dan berada di alam juga dikaitkan dengan perasaan bahagia.

Sementara, anak laki-laki dianggap lebih mungkin untuk melaporkan olahraga dan permainan komputer sebagai hal yang membantu mereka merasa bahagia.

Halaman:
Sumber Motherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com