Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan Saat Wawancara Kerja

Kompas.com - 15/11/2021, 18:10 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

KOMPAS.com – Dalam sebuah wawancara kerja, tentu kita harus “menjual” diri kita dengan menyebutkan kualifikasi dan pengalaman sebelumnya.

Kendati demikian, kita perlu berhati-hati saat menyebutkannya.

Pasalnya, jika tak berhati-hati, kita bisa menyebutkan sesuatu yang seharusnya tak perlu disebutkan atau terlihat sombong.

Kesan negatif semacam itu bisa saja membuat calon atasan tak jadi merekrut kita.

Baca juga: 6 Tanda Kamu Harus Resign dan Mencari Pekerjaan Baru

Nah, berikut ada beberapa kalimat yang seharusnya tak boleh diucapkan saat wawancara kerja menurut para ahli karir.

  • “Saya melakukan semuanya”

Tidak memberikan kredit di tempat yang seharusnya bisa menjadi tanda bahaya bagi perekrut.

“Alasan mengapa orang memainkan peran mereka sendiri adalah karena mereka mencoba menjual diri sendiri dalam wawancara."

"Tetapi ada cara untuk menjual diri sendiri sambil tetap rendah hati dan adil,” kata Jocelyn S. Lai, kepala global akuisisi bakat di Duolingo.

Lagipula, jika mencoba untuk mengambil semua kredit, perekrut mudah menguaknya.

Lai mengaku pernah “menangkap basah” orang-orang semacam ini melalui pemeriksaan referensi.

Atau, bisa pula lewat penyelidikan berupa pertanyaan wawancara lanjutan, seperti “Apa peran spesifik Anda dalam proyek yang tidak dapat diklaim oleh orang lain?”

“Kami ingin orang-orang yang tahu bagaimana berkolaborasi dan memberikan penghargaan di tempat yang tepat, terutama jika dia melamar menjadi pemimpin atau manajer,” ujar Lai.

Kendati demikian, kita juga tidak boleh merendahkan diri. Sebab, calon pekerja yang hanya menggunakan pernyataan “kami” saat menjelaskan pekerjaan dapat membuat perekrut mengangkap dia tak berkontribusi.

Baca juga: 3 Tips Mencari Pekerjaan Baru di Tengah Pandemi, Sudah Tahu?

  • “Saya hanya membutuhkan pekerjaan"

Banyak orang mencari pekerjaan untuk tujuan keuangan dan stabilitas, namun, menceritakan hal ini kepada perekrut akan membuat kita tertarik pada jenis pekerjaan apa pun, bukan peran spesifik yang dilamar.

“Tidak hanya keputusasaan yang terlihat, perekrut pun mungkin menganggap kandidat tidak memiliki minat yang tulus pada perusahaan dan posisinya,” kata ahli strategi karir dan penulis resume, Tammeca Riley.

Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com