Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2021, 10:20 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Merawat kesehatan mental sangat penting bukan hanya agar kita bisa hidup dengan tenang, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kekebalan tubuh.

Dijelaskan oleh dr.I Gusti Putu Suka Aryana Sp.PD-KGer, di masa pandemi ini menjaga kekebalan tubuh adalah hal yang sangat penting agar kita terhindar dari virus Covid-19.

Selain berolahraga dan mengonsumsi asupan bergizi, ia juga mengingatkan pentingnya mengendalikan stres, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Berpikir positif, bersyukur, jangan stres, dan menjaga hubungan sosial sehingga kita bisa menikmati kehidupan kita. Stres sebenarnya menghancurkan sistem kekebalan tubuh kita," kata I Gusti Putu, dalam webinar #goodhealthgoodknowledge yang diadakan oleh Good Doctor ini.

Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Stres, Demi Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Ia menambahkan, rasa panik dan tingkat kecemasan yang tinggi terbukti membuat kekebalan menurun.

"Oleh karena itu kita harus bisa rileks, mengelola stres dengan baik," ujar dokter dari RS Sanglah Denpasar dan berpraktik di aplikasi Good Doctor ini.

Sementara itu, dokter spesialis jantung Siska Suridanda Dany, mengatakan penyakit jantung disebabkan karena dua faktor, yaitu yang tidak bisa diubah seperti faktor genetik, dan faktor yang bisa diubah seperti gaya hidup tidak sehat.

Faktor risiko yang perlu diwaspadai antara lain menderita hipertensi, kegemukan, kadar kolesterol tinggi, dan merokok.

"Pada laki-laki usia muda (20-an akhir atau awal 30-an) sering kali tidak ditemukan faktor risiko apa pun, kecuali merokok, sedangkan faktor risiko yang kuat pada perempuan muda adalah autoimun serta kadar kolesterol dan lipid darah yang sangat tidak seimbang," kata Siska.

Baca juga: Kenali, 4 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Tak Bisa Dikendalikan

Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Kita harus memeriksakan kesehatan kita pada usia yang lebih muda mengingat rata-rata usia orang Indonesia yang terkena serangan jantung lebih muda daripada populasi Amerika dan Eropa," paparnya.

Pencegahan penyakit jantung yang utama adalah menjaga gaya hidup sehat, mulai dari menjaga pola makan, berhenti merokok, hingga berolahraga.

Olahraga yang diniatkan akan mengeluarkan hormon endorfin yang berbeda dari aktivitas fisik biasa yang mengeluarkan adrenalin dan dopamin. Meningkatnya hormon endorfin akan mengurangi depresi.

Dilansir dari gooddoctor.co.id, meski termasuk dalam gangguan mental, tapi ternyata depresi juga berpengaruh pada kesehatan jantung. Ketika depresi tubuh melepaskan hormon stres dan meningkatkan bahan kimia yang menyebabkan penyempitan arteri.

Baca juga: Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental, Bagaimana Caranya?

Depresi juga berdampak pada gaya hidup, seperti pola makan. Makan makanan tidak sehat dapat memperburuk kondisi kesehatan, apalagi ditambah tidak berolahraga.

Infeksi Covid-19 juga berpengaruh pada kesehatan jantung.

“Virus yang tadinya menyerang paru-paru, bisa secara langsung menyerang jantung atau bisa mencetuskan suatu serangan jantung karena kondisi infeksi yang berat, jelas Siska.

Dengan kata lain, terkena Covid-19 bisa mencetuskan masalah jantung yang sebelumnya tidak ada atau memperparah masalah jantung yang sebelumnya sudah ada.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com