KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan kecaman warganet Indonesia terhadap Adidas Singapura terkait propaganda produk yang lantas menyebut asal usul wayang.
Brand olahraga ini baru saja merilis produk sepatu hasil kolaborasi dengan sejumlah individu kreatif dari Asia Tenggara.
Namun promosi produk tersebut dianggap mengklaim budaya Indonesia, sehingga memicu kecaman dari netizen Tanah Air.
Baca juga: Adidas Sebut Wayang Kulit Budaya Malaysia, Netizen Indonesia Geram
Kejadian ini berawal saat salah satu sepatu yang dirancang Jaemy Choong, desainer grafis asal Malaysia, menyebut wayang kulit adalah bagian dari identitas dan warisan budaya negara Jiran itu.
Hal inilah yang tentu membuat berang warganet Indonesia, sehingga beramai-ramai menyerbu akun Instagram Adidas Singapura dan Filipina.
Belakangan, caption yang dipermasalahkan itu sudah diperbaiki dengan menyebutkan wayang sebagai budaya asli Indonesia.
Sayangnya, kesalahan tersebut sudah telanjur memicu sejumlah perdebatan sengit di dunia maya.
Dibandingkan karya seni lainnya, wayang tergolong menonjol karena sarat dengan unsur dan praktik seni itu sendiri.
Pertunjukkan wayang kulit sangat kompleks, meliputi seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, dan pahat.
Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, UNECSO pun mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia, sejak 7 November 2003 lalu.
Memang tidak ada justifikasi, baik secara teoritis dan historis, bahwa wayang berasal atau hanya ada di Indonesia.
Namun pengakuan ini membuktikan wayang sebagai warisan budaya asal Indonesia yang diamini oleh seluruh dunia.
Baca juga: Kekayaan Budaya Asia Tenggara dalam Sepasang Adidas Ultraboost DNA
Pengakuan dari UNESCO juga lebih didasarkan pada fakta keragaman manifestasi seni pertunjukan tradisional tersebut di Indonesia.
Hal ini menunjukkan panjangnya proses evolusinya selama ini di Indonesia, juga memperlihatkan adanya signifikansi makna yang mendalam dalam alam pikiran masyarakat khususnya Jawa.