Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 3 Asupan "Tampak Sehat" yang Bisa Picu Hipertensi

Kompas.com - 18/11/2021, 16:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai salah satu penyakit "silent killer" karena tidak memiliki gejala yang terlihat jelas, hingga bisa menyebabkan kematian tiba-tiba.

Hipertensi juga sangat berbahaya karena membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar ke tubuh.

Kondisi ini pun berkontribusi pada pengerasan arteri atau aterosklerosis, hingga stroke, penyakit ginjal, serta gagal jantung.

Baca juga: 11 Gejala Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu mencegah dan menurunkan hipertensi.

Perubahan tersebut antara lain, menjaga pola makan yang sehat dan berhenti merokok.

Tetapi NHS juga mencatat, beberapa makanan dan minuman yang mungkin tampak sehat ternyata dapat berpengaruh dalam memicu risiko hipertensi.

Jus buah

Sebagai contoh, jus buah yang kelihatannya seperti pilihan yang sehat, tetapi mungkin mengandung gula, sebanyak minuman soft drink nol kalori.

"Kita semua tahu bahwa gula menyebabkan obesitas, tetapi gula juga terlibat dalam hipertensi karena dapat mengganggu metabolisme tubuh," demikian penjelasan NHS.

"Gula bisa memproduksi terlalu banyak insulin dan leptin, sehingga mengurangi ekskresi natrium dan air oleh ginjal."

"Kondisi ini kemudian menyebabkan pembuluh darah menyempit," begitu uraiannya.

Minuman isotonik

Selain itu, NHS mengungkapkan, minuman isotonik untuk olahraga yang cenderung dikaitkan dengan gaya hidup sehat juga kemungkinan besar dikemas dengan gula, demi memberi energi secara instan.

Protein bar

Demikian pula, protein bar yang mengandung gula sebanyak permen.

NHS pun menyarankan kita untuk menurunkan hipertensi dengan mengurangi alkohol.

Selain itu, kita harus menurunkan berat badan ke angka yang lebih sehat, berolahraga secara teratur, mengurangi kafein dan berhenti merokok.

"Apabila kita didiagnosis menderita hipertensi, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi satu atau lebih obat untuk mengendalikannya."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com