Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkabung untuk Diri Sendiri, Proses Penting dari Pemulihan Jiwa

Kompas.com - 18/11/2021, 20:00 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Apakah kamu pernah merasakan kesedihan mendalam di saat yang bersamaan dengan munculnya rasa kepercayaan diri dan kelegaan? Mungkin kamu mengalami fenomena yang disebut sebagai berkabung untuk diri sendiri dalam metode accelerated experiential dynamic psychotherapy (AEDP).

Hal itu juga yang terjadi pada Robert, seorang pria dewasa berusia 50 tahunan yang merupakan pasien dari Pekerja Sosial Klinis Berlisensi Hilary Jacobs Hendel.

Dalam tulisannya di situs Psychology Today, Hendel menyebutkan bahwa Robert tengah berjuang memproses pengabaian dan pelecehan emosional, yang menyebabkan ia mengalami self-esteem rendah dan depresi selama satu dekade.

Menggunakan Change Triangle sebagai panduan, Hendel dan timnya berusaha memproses kemarahan, ketakutan, dan rasa jijik Robert.

Dengan keberanian Robert dan dukungan dari Hendel, akhirnya Robert berhasil melalui setiap emosinya, mengenalinya, memvalidasinya, merasakannya secara fisik, dan akhirnya membiarkannya mengalir keluar dari tubuhnya.

Baca juga: 12 Cara Menguatkan Mental agar Jadi Diri yang Lebih Baik

Saat gelombang setiap emosi inti naik kemudian turun, Robert pun mengalami kelegaan, penguasaan, dan kejelasan, yang hadir bersama fenomena berkabung untuk diri sendiri itu.

Menurut Hendel, berkabung untuk diri sendiri ini merupakan proses menuju kepulihan. Robert pun merasaannya.

Setelah sepenuhnya merasakan emosi inti yang berasal dari trauma masa lalunya, Robert pun mulai mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang penderitaannya. Dari pengakuan dan pemahaman itu, muncul kesedihan mendalam atas apa yang ia alami.

Berkabung untuk diri sendiri sebenarnya berbeda dengan mengasihani diri sendiri.

Merriam-Webster mendefinisikan mengasihani diri sendiri sebagai "sebuah kesenangan diri yang berdiam dalam kesedihan atau kemalangan sendiri.”

Padahal, bukan itu yang dimaksud dengan berkabung untuk diri sendiri.

Baca juga: Self Healing, Menyembuhkan Luka Batin dengan Bantuan Diri Sendiri

Rasa mengasihani diri sendiri sebenarnya sangat kontras dengan definisi AEDP tentang berkabung untuk diri sendiri yang merupakan "kesedihan untuk diri sendiri, sebuah pengalaman menyakitkan namun membuat diri sendiri lega dan merasa bebas berkat adanya rasa belas kasih."

Memproses emosi inti seperti yang dilakukan dalam AEDP membutuhkan sikap belas kasih terhadap diri kita sendiri. Sebab, banyak orang berjuang untuk bisa memberi belas kasih pada dirinya sendiri.

Intinya, berduka untuk diri sendiri bukan hanya tentang memahami apa yang telah kita alami, namun juga apa yang kita rasakan untuk diri kita sendiri.

“Konsekuensi dari trauma kita sangat besar. Kehidupan kita mungkin telah diisi oleh keyakinan salah bahwa kita tidak cukup baik atau tidak layak untuk dicintai, atau meyakini bahwa orang lain tidak mungkin menerima kita seutuhnya, lengkap dengan kekurangan dan segalanya, yang menyebabkan kesepian dan perasaan terputus,” tulis Hendel.

Hendel juga mengungkapkan bahwa hubungan yang tidak memuaskan telah menjadi norma karena kurangnya rasa kepercayaan pada orang lain.

Karena itu, banyak dari kita yang tidak pernah merasa senang berada dalam tubuh kita sendiri dan merasa vital dan otentik.

Baca juga: 7 Tanda Kita Berhasil Menyembuhkan Diri dari Luka Perpisahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com