KOMPAS.com - Apabila kita pernah mengamati label pada produk kosmetik, mungkin pernah menjumpai keterangan bertuliskan cruelty free dan vegan.
Banyak produk kosmetik yang diuji dengan melibatkan hewan di laboratorium.
Produsen atau perusahaan pembuat kosmetik melakukan hal ini untuk mengetahui efektivitas produk, serta efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Uji coba hewan di laboratorium untuk produk kosmetik mendapat kecaman dari pemerhati hak hewan (animal rights).
Baca juga: Perbedaan Produk Cruelty Free dan Vegan dalam Kosmetik
Makanya, produsen kosmetik pun meluncurkan produk cruelty free dan vegan.
Meski istilah cruelty free dan vegan sering dipakai perusahaan dan konsumen, namun kedua istilah itu memiliki makna yang berbeda.
Dalam pengertian sederhana, label cruelty free pada produk kosmetik menandakan bahwa produk itu tidak diuji dengan melibatkan hewan.
Sementara, jika sebuah produk kecantikan memiliki keterangan vegan, artinya tidak ada bahan atau kandungan lain yang berasal dari hewan.
Nah, di pasaran, kita dapat menemui tiga tipe produk kosmetik, yang terkait dengan pelabelan ini.
Apabila produsen mencantumkan label cruelty free dan vegan pada produk kosmetik, itu artinya produk tersebut tidak diuji pada hewan dan tidak mengandung bahan hewani.
Jika kita menemukan label cruelty free pada kosmetik namun tidak ada label bertuliskan vegan, maka produk itu tidak diujicobakan pada hewan.
Hanya saja, terdapat beberapa bahan atau kandungan yang berasal dari hewan dalam produk tersebut.
Produsen yang memberikan label vegan tetapi tidak mencantumkan cruelty free pada produk menunjukkan produk itu tidak mengandung produk hewani atau bahan yang berasal dari hewan.
Baca juga: Ternyata, Pola Makan Vegan Bantu Redakan Nyeri Migrain Kronis
Namun sayangnya, produsen melibatkan hewan saat menguji produk tersebut di laboratorium.
Lantas, bolehkah produsen kosmetik membuat klaim palsu terkait cruelty free dan vegan?