KOMPAS.com - Prediabetes merupakan suatu kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari rata-rata, namun belum termasuk diabetes.
Meski kadar gula darahnya tidak setinggi penderita diabetes, jika tidak berhati-hati statusnya dengan cepat menjadi diabetes yang tidak bisa disembuhkan.
Untungnya, kita masih dapat mencegah prediabetes dari risiko diabetes tipe 2 dengan melakukan perubahan gaya hidup yang konsisten.
"Prediabetes tidak selalu membutuhkan obat. Ini adalah tanda peringatan untuk memperbaiki gaya hidup," kata seorang dokter di tim Summit Health's Weight Management, Deena Adimoolam, MD.
Baca juga: 4 Gejala Prediabetes yang Perlu Diwaspadai
Adapun menurut Mayo Clinic, strategi manajemen prediabetes meliputi:
• Mengonsumsi makanan bergizi.
• Melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang dalam seminggu seperti jogging, bersepeda, dan berkebun.
• Menurunkan berat badan berlebih.
• Mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah.
• Berhenti merokok.
Meski demikian, mengubah gaya hidup yang lebih sehat tidak dapat dilakukan secara instan dan membutuhkan usaha yang lebih ekstra.
Maka dari itu, kita bisa mencoba untuk membuat perubahan kecil dan berkelanjutan dari waktu ke waktu yang tetap berpegang pada rencana pengelolaan prediabetes.
Baca juga: Bagaimana Obesitas Jadi Pemicu Diabetes, Ini Penjelasannya...
Nah, untuk memulainya, para dokter pun merekomendasikan beberapa perubahan kecil yang dapat kita lakukan setelah terdiagnosis prediabetes, seperti yang dilansir dari laman Live Strong berikut ini.
1. Pelajari apa yang ada di makanan kita
Menurut American Diabetes Association (ADA), diet terbaik untuk penderita prediabetes atau diabetes tipe 2 adalah sayuran non-tepung (brokoli, wortel, kembang kol), buah-buahan, protein, dan lemak yang sehat.