Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2021, 13:49 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Mendampingi anak usia sekolah dasar (SD) bersekolah dari rumah menjadi tantangan para orangtua di masa pandemi. Memang tak mudah memastikan anak tetap termotivasi dan mampu memahami materi yang sedang diajarkan.

Ada beragam faktor yang membuat mayoritas siswa merasa tidak senang dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Antara lain PJJ yang lebih menekankan pada pemberian tugas, bukan diskusi.

Menurut pada Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Agustus 202, implementasi PJJ yang sukses banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti waktu pembelajaran yang kurang fleksibel hingga presentasi guru yang monoton.

Beberapa hal ini dapat berpengaruh pada menurunnya motivasi belajar siswa, dan pada akhirnya menyebabkan learning loss atau gagal terbentuknya pengetahuan baru.

Untuk membantu anak-anak belajar dengan baik, orangtua berperan penting. Untuk menjaga semangat dan motivasi anak, orangtua perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Baca juga: 6 Cara Sederhana Mencegah Anak Stres karena PJJ

Antara lain dengan menciptakan struktur yang jelas di rumah dan menyiapkan ruang belajar khusus sehingga anak lebih fokus.

Psikolog anak dan remaja Katarina Ira Puspita mengatakan, absennya elemen sosial dalam PJJ juga membuat proses belajar menjadi kurang menyenangkan.

"Anak sulit untuk bertanya langsung jika ada hal yang kurang dipahami, karena tidak semua orangtua bisa mendampingi. Sekolah seringkali jadi identik dengan tugas sehingga anak lebih jenuh dan tidak termotivasi," kata psikolog dari PION Clinician ini.

Cara belajar yang variatif

Orangtua dan guru perlu menciptakan suasana menyenangkan dan membangun emosi positif anak dalam hal belajar. Ini bisa dilakukan dengan memvariasikan kegiatan dalam proses belajar setiap harinya seperti menyelingi penjelasan materi dengan kegiatan.

Selain itu, berilah anak kesempatan untuk memilih pelajarannya agar mereka semakin semangat. Upayakan agar anak bisa praktek langsung dengan memberikan project yang memicu kreativitasnya.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Bisa Kurangi Kecanduan Gawai pada Anak

"Penggunaan media interaktif seperti video atau permainan bisa membuat anak lebih senang dan mau terlibat dalam proses pembelajaran,” papar Katarina.

Orangtua dan guru juga bisa memanfaatkan internet seperti Youtube atau situs-situs pendidikan untuk membantu anak memahami pelajaran.

Salah satu rekomendasi pembelajaran virtual yang dibuat khusus untuk membantu anak belajar adalalah ZeniusLand.

Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS menjelaskan, melalui platform ini, anak-anak usia 7 hingga 12 tahun akan bisa belajar bahasa, matematika, dan bidang lainnya berdasarkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) secara interaktif dan menyenangkan.

"Anak perlu pengalaman yang memicu emosi positif agar materi mudah dipahami selama mungkin.,” kata Sabda.

Ia melanjutkan, ZeniusLand menawarkan konsep belajar yang menarik untuk si kecil, karena materi diberikan melalui permainan dan gambar interaktif.

Pada tahap awal, ZeniusLand telah menghadirkan lebih dari 40 video pembelajaran, lebih dari 200 pertanyaan, dan lebih dari 40 materi pembelajaran interaktif untuk siswa kelas 4-6 SD.

Baca juga: Trik Menghilangkan Kejenuhan Anak Belajar Online

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com