Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Mengintai, Agenda Libur Akhir Tahun Harus Batal?

Kompas.com - 09/12/2021, 15:20 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar soal merebaknya varian Omicron, mutasi terbaru Covid-19, memicu kecemasan banyak orangtua, khususnya menjelang agenda liburan akhir tahun.

Selama ini, banyak keluarga menjadikan masa liburan Natal dan Tahun Baru sebagai agenda bersantai dengan berwisata bersama.

Apalagi belakangan jumlah kasus Covid-19 mulai menurun, disertai program vaksinasi yang lebih merata, sehingga keinginan berlibur untuk melepas jenuh di rumah mulai muncul.

Namun niatan ini mulai diragukan setelah kabar munculnya varian Omicron belum lama ini.

Mutasi terbaru ini memang belum terdeteksi di Indonesia, namun sudah diketahui berada di negara tetangga termasuk Singapura dan Malaysia.

Baca juga: Bahaya Masker Katup, yang Disebut Picu Penyebaran Omicron di Hongkong

Pakar penyakit dalam dari Universitas Airlangga, Dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD mengatakan sulit untuk melarang masyarakat berlibur.

Pasalnya, Pemerintah juga tetap memungkinkan adanya mobilisasi meskipun dibatasi.

"Akhirnya back to basic saja, jangan sampai meremehkan Omicron, kalau mau liburan harus tetap dengan protokol kesehatan meskipun sebenarnya sulit dilakukan," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis (09/12/2021).

Ia menguraikan, masyarakat yang ingin tetap berlibur harus menyadari konsekuensi tindakannya.

Khususnya, berkaitan dengan risiko kesehatan anggota keluarganya terpapar virus Corona.

Dokter Ning --demikian ia biasa disapa, menambahkan, saat ini varian Delta masih mendominasi jumlah kasus di lapangan sehingga pandemi belum benar-benar berakhir.

Ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan jika ingin tetap berlibur misalnya lokasi liburan, status vaksin dan adakah anggota keluarga yang memiliki komorbid.

Risiko berlibur semakin tinggi jika masih ada anggota keluarga yang rentan terpapar virus, misalnya karena belum divaksin atau memiliki penyakit komorbid berat.

Kecenderungan untuk berwisata ke pusat keramaian juga dapat meningkatkan risiko terpapar Covid-19.

Sebagai alternatif, Dokter Ning berpendapat liburan ke vila di luar kota yang privat dan hanya bersama anggota keluarga bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com