Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Cokelat Tak Hanya Bermanfaat Tingkatkan Suasana Hati

Kompas.com - 26/12/2021, 13:00 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Buat sebagian orang, cokelat dipilih sebagai makanan untuk "pelarian".

Ya, orang menggigit sepotong cokelat dengan alasan makanan itu dapat meredakan kesedihan dan mengembalikan mood.

Rupanya, klaim terkait cokelat yang mampu meningkatkan suasana hati sudah terbukti secara ilmiah.

Satu studi baru yang dimuat dalam The Journal of Nutritional Biochemistry menunjukkan, memakan cokelat bisa mengembalikan suasana hati sekaligus juga bermanfaat bagi kesehatan fisik

Hal ini ditemukan dalam sebuah studi terkontrol yang melibatkan peserta berusia 20-30 tahun.

Baca juga: Bedanya Cokelat Hitam, Cokelat Susu, dan Cokelat Putih

Cokelat hitam (dark chocolate) yang mengandung kakao 85 persen terkait dengan mood yang lebih baik dan usus yang lebih sehat.

Peserta dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kandungan kakao pada cokelat.

Satu kelompok memakan cokelat hitam yang mengandung 70 persen kakao, sedangkan kelompok lainnya mengonsumsi cokelat hitam dengan 85 persen kakao.

Kedua kelompok sama-sama memakan cokelat hitam itu selama tiga minggu.

Di akhir uji coba, seluruh peserta diukur menggunakan Positive and Negative Affect Schedule (PANAS) untuk melacak perubahan emosi peserta per minggu.

Hasilnya, kelompok peserta yang mengonsumsi cokelat hitam dengan 85 persen kakao mengalami penurunan pengaruh negatif suasana hati.

Baca juga: Secangkir Cokelat Panas demi Jaga Kesehatan Jantung

Kondisi ini dibandingkan kelompok peserta yang mengonsumsi cokelat hitam 70 persen.

Para peneliti studi juga mengevaluasi efek pengubah suasana hati dari cokelat hitam dan bagaimana pengaruhnya pada mikrobiota usus.

Sudah banyak penelitian yang membahas kaitan antara kesehatan usus dan kesehatan mental.

Harvard Health menyatakan, mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia tambahan dan diproses berlebihan dapat berdampak negatif pada bakteri sehat di usus dan meningkatkan risiko penyakit.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com