Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2021, 15:37 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Saat memasuki usia lanjut, banyak gangguan kesehatan yang akan dialami manusia, salah satunya demensia.

Demensia merupakan gangguan kesehatan yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan kognitif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini lebih dari 55 juta penduduk di seluruh dunia mengidap penyakit tersebut.

Pada dasarnya demensia tidak dapat diobati, namun kita dapat menghindari risiko penyakit itu sejak awal.

Hal ini disampaikan David Perlmutter, MD, ahli saraf berlisensi dan penulis buku "Drop Acid".

"Ada sedikit keraguan bahwa pilihan makanan sangat memengaruhi risiko demensia," ungkap Perlmutter.

Padahal, di luar pola makan, aktivitas fisik atau olahraga juga berdampak pada risiko pengembangan penyakit demensia.

Perlmutter menyebut, beragam studi yang ada menunjukkan perlunya menjalani aktivitas fisik karena itu berkaitan dengan kesehatan otak.

"Olahraga teratur dikaitkan dengan fungsi memori yang lebih baik, berkurangnya risiko penyusutan otak, serta penurunan risiko demensia sebesar 40 persen," jelasnya.

Baca juga: Perhatikan, 7 Gejala Awal Demensia

Selain itu, ada delapan upaya yang sebaiknya diterapkan guna mencegah risiko demensia, menurut para ahli. Apa saja?

1. Setop mendengarkan musik terlalu kencang

Hope Lanter, audiolog di hearing.com memaparkan, studi di tahun ini mengungkap lansia yang mulai kehilangan penglihatan dan pendengaran berisiko dua kali lipat untuk mengembangkan demensia.

Hasil itu dibandingkan lansia yang hanya kehilangan salah satu dari fungsi pendengaran atau penglihatan, atau tidak sama sekali.

"Gangguan pendengaran bisa menjadi tanda awal dari banyak kondisi termasuk demensia. Jadi, perawatan pendengaran yang tepat adalah bagian penting untuk hidup sehat," katanya.

Demi mengurangi risiko kehilangan pendengaran, ia menyarankan untuk menghindari paparan suara bising atau memakai alat pelindung telinga apabila kita sulit mencegah suara bising di sekitar kita.

"Paparan kebisingan termasuk memakai headphone dan tugas sehari-hari seperti memotong rumput," imbuh Lanter.

"Kotoran telinga juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan itu dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin oleh dokter."

"Tes pendengaran dini secara rutin sangat penting untuk memantau setiap perubahan pendengaran dan lebih proaktif dalam mengendalikan fungsi pendengaran kita."

Baca juga: 6 Cara Merawat Telinga untuk Pendengaran yang Sehat

2. Memertahankan ketajaman otak

Menurut Dr Fawad Yousuf, ahli saraf di Baptist Health's Marcus Neuroscience Institute, pencegahan kehilangan memori terkait demensia atau alzheimer bisa dilakukan dengan latihan aerobik otak.

Membaca merupakan kegiatan untuk memelajari informasi baru, sekaligus memaksa kemampuan otak dalam memikirkan sesuatu di luar rutinitas harian.

Teka-teki silang, permainan kartu, musik, seni, dan kerajinan tangan juga merangsang otak.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com