Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2021, 10:15 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tubuh memiliki mekanisme pertahanan untuk melawan dampak radikal bebas, yaitu antioksidan.

Setiap kita beraktivitas, tubuh terpapar radikal bebas dari lingkungan atau makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Pengaruh buruk ini bisa ditekan efeknya dengan antioksidan, senyawa yang penting bagi tubuh kita.

Namun sudahkah kita mengetahui dengan jelas apa itu antioksidan?

Mengapa antioksidan begitu penting?

Antioksidan, bahan kimia alami yang melawan radikal bebas

"Antioksidan merupakan bahan kimia alami dalam makanan yang bisa berfungsi sebagai pertahanan melawan radikal bebas," ucap ahli gizi terdaftar Cleveland Clinic, Nicole Hopsecger, RD.

Radikal bebas adalah produk sampingan dari metabolisme yang ada di tubuh manusia atau merupakan hasil dari lingkungan, seperti polusi udara dan asap.

Baca juga: Kaya akan Antioksidan, Bawang Hitam Bisa Cegah Berbagai Macam Penyakit

Pada dasarnya, antioksidan melawan radikal bebas, jelas Hopsecger.

Radikal bebas dapat merusak sel-sel tubuh dengan mengubah DNA sel atau membran sel.

Interaksi antara radikal bebas dan tubuh ini disebut stres oksidatif, yang sering dianggap sebagai penyebab peningkatan risiko penyakit kronis.

Oleh sebab itu, antioksidan memiliki manfaat tambahan selain memerangi radikal bebas.

"Secara tidak langsung antioksidan membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit kronis karena antioksidan melenyapkan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel kita."

Antioksidan bisa diperoleh dari makanan tertentu

Ilustrasi makanan sehat. SHUTTERSTOCK/Tatjana Baibakova Ilustrasi makanan sehat.

Hopsecger, yang merupakan pakar sistem pencernaan dan ahli nutrisi, menyatakan beberapa antioksidan bisa didapat dari makanan berikut:

  • Vitamin C pada brokoli, kubis Brussels, ubi jalar, paprika, tomat, dan jeruk
  • Vitamin E pada almond, biji bunga matahari, alpukat, oatmeal dan kacang-kacangan
  • Beta karoten pada aprikot, melon, mangga, wortel, jeruk bali dan paprika
  • Selenium pada telur, ikan tuna, ikan salmon, nasi merah, bawang, dan sayuran lainnya

Ia merekomendasikan diet pelangi (rainbow diet) agar memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com