Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Diduga Bisa Jadi Vaksin Alami Covid-19

Kompas.com - 07/01/2022, 18:33 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak pertama kali diumumkan pada akhir tahun lalu, varian Covid-19, omicron diketahui menyebar lima kali lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.

Individu yang terinfeksi varian omicron cenderung tanpa gejala, atau bergejala ringan, seperti batuk, hidung tersumbat, dan kelelahan.

Terkait penyebaran varian omicron, para ahli dan ilmuwan menyebutkan, varian ini diperkirakan bisa berfungsi sebagai vaksin alami untuk Covid-19.

Apa maksudnya?

Ahli imunologi Gobardhan Das, profesor kedokteran molekuler di Jawaharlal Nehru University, New Delhi, India, memberikan penjelasan seputar hal ini.

Baca juga: Gara-gara Omicron, Grammy Award 2022 Ditunda

"Saya percaya omicron kemungkinan merupakan vaksin alami," kata Das, seperti dilansir laman Outlookindia.

"Omicron adalah versi varian delta dengan tambahan mutasi. Jika kita sudah melihat gejala varian ini, orang tidak akan dirawat di rumah sakit."

Menurut Das, selama periode waktu tertentu, virus corona sudah melemahkan diri.

"Ini seperti strategi vaksin kita, di mana kita melemahkan virus dan memberikan virus itu kepada orang-orang," lanjut dia.

Lebih lanjut, dia bahkan berpandangan, varian omicron dapat menjadi vaksin yang lebih baik daripada vaksin yang sudah ada.

"Seluruh virus masuk ke dalam tubuh yang memiliki banyak mutasi. Semakin tubuh berusaha melawan virus, maka semakin baik sistem imun merespons."

"Hal ini akan menghasilkan respons yang lebih baik," ungkap Das.

Tanggapan lain diberikan ahli imunologi Dr NK Mehra. Ia merupakan mantan dekan AIIMS dan ilmuwan kehormatan di Indian Council of Medical Research.

"Saya sepenuhnya mendukung pandangan ini, karena sampai sekarang varian ini sangat ringan dan bisa menjadi keuntungan tersembunyi," papar Mehra.

"Dua studi internasional menunjukkan varian omicron tumbuh 10 kali lebih lambat daripada varian delta di paru-paru yang merupakan pertanda baik."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com