Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat yang Bisa Kamu Rasakan Saat Rehat dari Media Sosial

Kompas.com - 10/01/2022, 10:12 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rehat menggunakan media sosial bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang selama pandemi kecanduan media sosial.

Ini bisa menghindarkan mereka dari risiko kerusakan mata, gangguan tidur, perubahan suasana hati, hingga kelelahan fisik.

Walau mendatangkan beragam manfaat, banyak orang justru khawatir apabila mereka jauh dari media sosial.

Pasalnya media sosial sudah menjadi bagian yang sulit dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, baik untuk bekerja, berkomunikasi, hingga mencari hiburan.

Tapi, kekhawatiran itu hanya kamu rasakan di fase awal saja. Jika kamu sudah berkomitmen rehat dari media sosial, ada sejumlah manfaat yang bisa kamu alami seperti berikut ini.

1. Produktivitas meningkat

Manfaat pertama yang bisa dirasakan adalah produktivitasmu meningkat. Ini membuatmu bisa menyelesaikan banyak pekerjaan dengan cepat.

“Fakta tentang media sosial adalah bahwa hal itu terus-menerus mengganggu kita,” kata Joanne Cantor, Ph.D, profesor emerita komunikasi di University of Wisconsin-Madison dan penulis buku Conquer CyberOverload.

“Ketika kita berhenti memeriksa media sosial, kita bisa lebih fokus tanpa gangguan yang tidak perlu," tambahnya.

Selain itu memeriksa media sosial membuat kiya seperti bekerja multitasking. Menurut American Psychological Association, melakukan banyak pekerjaan sekaligus dapat mengurangi waktu produktif sebanyak 40 persen.

Baca juga: 8 Tanda Tubuh Kita Butuh Jeda Media Sosial

2. Mendapat banyak ide kreatif

Selama ini mungkin kamu sering mengalami creative block saat bekerja. Akibatnya, kamu tidak bisa mengeluarkan banyak ide kreatif seperti biasa.

Agar hal ini bisa teratasi, ada baiknya kamu sesekali beristirahat dari media sosial dan melakukan sesuatu yang baru.

“Terus menerus memantau media sosial akan mengganggu kreativitas Anda,” kata Cantor.

3. Rasa cemas berkurang

Pada awalnya kamu mungkin akan cemas dan stres saat rehat dari media sosial. Hal ini adalah sesuatu yang wajar karena hubungan neurobiologis dan perasaan selalu terhubung.

Hal ini dijelaskan oleh David Greenfield, Ph.D, asisten profesor klinis psikiatri di University of Connecticut School of Medicine dan pendiri Center for Internet and Technology Addiction.

“Jika Anda menggunakan media sosial secara adiktif, Anda mengalami peningkatan kadar dopamin, jadi ketika berhenti melakukan itu, ada emacam kecanduan,” katanya.

Untungnya, perasaan ini biasanya tidak bertahan setelah beberapa hari pertama berhenti dari media sosial.

Jadi, kamu akan segera dapat menikmati efek positif dari rehat bermedia sosial beberapa hari setelahnya.

4. Stres berkurang

Media sosial memang seringkali membuat kita stres.

Karena media sosial sangat mudah diakses di mana saja dan kapan saja, kita sering terdorong untuk memperhatikan apa yang terjadi di newsfeed dan timeline kita.

Menurut Greenfield, dorongan untuk mencari tahu apa yang terjadi secara online menyebabkan peningkatan hormon stres atau kortisol.

Stres yang meningkat dapat membawa banyak dampak tidak menguntungkan bagi otak, seperti memori berkurang dan depresi.

Rehat dari media sosial membuat kortisol tidak mudah meningkat sehingga kamu bisa lebih tenang dan fokus menjalani aktivitas.

Baca juga: Bisa Timbulkan Depresi, Ini 5 Tips untuk Rehat dari Media Sosial

5. Lebih percaya diri

Media sosial menjadi tempat bagi banyak orang untuk memposting beragam momen menyenangkan agar dilihat orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com