Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi, Apa Bedanya?

Kompas.com - 13/01/2022, 16:40 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda, meski sama-sama diakibatkan oleh susu sapi.

Kendati demikian, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa keduanya adalah hal yang sama. Padahal, sebenarnya ada perbedaan yang mencolok antara keduanya.

"Ada perbedaan respon tubuh dari alergi susu dan intoleransi laktosa," ujar Ahli Gizi Dr Arif Sabta Aji dalam webinar #BeraniMinumSusu bersama Milklife Bebas Laktosa, Kamis (13/1/2022).

Menurut dokter Arif, alergi susu merupakan respons imun tubuh yang berlebihan terhadap protein susu sapi. Gejalanya pun sama seperti alergi pada umumnya, misalnya ruam merah dan gatal-gatal.

Sementara itu, intoleransi laktosa menyerang saluran pencernaan. Biasanya, intoleransi laktosa akan mengakibatkan perasaan tidak nyaman di perut dan diare.

Dokter Arif mengatakan bahwa semua itu terjadi akibat enzim laktase pada tubuh tidak cukup untuk mengonversi laktosa dari susu sapi menjadi bentuk sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa dalam saluran pencernaan kita.

Selain itu, intoleransi laktosa pun tidak bisa disembuhkan, berbeda dengan alergi susu sapi yang biasanya dapat sembuh seiring bertambahnya usia.

“Kalau intoleransi laktosa, itu kelainan dalam tubuh kita, sehingga tidak bisa sembuh,” ujar dokter Arif.

“Tapi kalau alergi susu sapi, biasanya hanya terjadi pada anak-anak saja yang imunnya masih berkembang. Ketika sudah dewasa, biasanya alergi itu hilang,” tambahnya.

Dokter Arif juga menjelaskan bahwa mereka yang mengalami intoleransi laktosa tetap bisa meminum susu.

“Bukan berarti nggak bisa minum susu. Bisa diganti dengan susu soya (kedelai) atau susu dari protein nabati lainnya,” kata dia.

Namun menurutnya, jika tetap ingin mendapatkan nutrisi dari susu sapi, bisa mencari susu dengan kadar laktosa rendah atau tanpa laktosa. Dengan mengonsumsinya, nutrisi lain seperti kalsium, vitamin, dan mineral bisa ikut dikonsumsi.

“Sekarang di Indonesia sudah banyak produk susu yang sudah melewati proses ekstraksi sehingga lactose free (bebas laktosa). Seperti produk dari Milklife,” pungkasnya.

 Baca juga: Apakah Harus Menghindari Susu saat Diet? Ini Jawabannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com