Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Keseimbangan antara Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan

Kompas.com - 18/01/2022, 08:19 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini kita sering mendengar istilah atau frase work-life balance.

Jika diartikan secara harfiah, work-life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Namun menurut para pakar, istilah work-life balance kurang tepat, melainkan life-work balance atau keseimbangan kehidupan dan pekerjaan.

Lidmila N Praslova, PhD, SHRM-SCP, profesor organizational psychology di Vanguard University, California Selatan, AS mengatakan, kehidupan (life) hadir sebelum aktivitas kehidupan apa pun --termasuk bekerja.

Sayangnya logika itu telah bergeser dalam budaya kita yang saat ini berfokus pada pekerjaan. Makanya, kita menyebut work-life balance, bukan life-work balance.

"Saya bukan anti bekerja, justru sebaliknya. Saya menikmati pekerjaan. Pekerjaan yang tepat bisa menyegarkan, menopang dan memperkaya hidup kita," ungkap Praslova, seperti dilansir Psychology Today.

"Tidak bisa bekerja akan membosankan, dan dalam banyak kasus sungguh menakutkan."

Sebaliknya, terlalu banyak pekerjaan juga dapat membuat kita kewalahan dan merasa takut.

Praslova mengatakan, di antara kebosanan dan kewalahan, terdapat apa yang dinamakan sensasi dari aliran atau flow yang akan mengeluarkan potensi kreatif kita.

Sensasi itu bisa terjadi saat kita menjalani hobi, namun juga dapat dirasakan ketika kita melakukan pekerjaan sesuai kemampuan kita.

Baca juga: Jaga Keseimbangan Antara Bekerja dan Kehidupan Pribadi demi Kesehatan

Apa yang dimaksud dengan flow?

Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi mendefinisikan flow sebagai "keadaan di mana individu sangat terlibat dalam suatu aktivitas sehingga tidak ada hal lain yang lebih penting."

Pengalaman individu dalam menjalani aktivitas terasa menyenangkan, sehingga ia akan terus melakukan aktivitas tersebut meski harus mengeluarkan biaya tinggi.

Dikatakan Praslova, flow bukan berarti kita harus memiliki pekerjaan yang mewah atau artistik.

"Keindahan pekerjaan apa pun ada di mata yang memandangnya alias tergantung masing-masing orang," terang wanita tersebut.

"Saya kenal seorang penjahit yang bekerja sepanjang hari, pulang ke rumah, dan menjahit lagi untuk bersenang-senang."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com