Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hidup ini dipenuhi dengan berbagai macam pilihan, termasuk dalam hal memutuskan makanan mana yang sehat dan baik bagi tubuh.

Namun, menurut ahli diet terdaftar Beth Czerwony, memilih makanan yang sehat tidaklah sulit, asalkan kita sudah mengetahui informasi nutrisinya.

Dia pun membagikan beberapa pedoman umum yang dapat mengarahkan kita pada keputusan diet yang lebih sehat sebagai berikut ini:

• Meminimalkan lemak jenuh

Lemak yang menyumbat arteri ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan kita untuk mengonsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 5-6 persen dari total kalori harian.

• Membatasi garam

Terlalu banyak garam atau natrium dalam makanan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerusakan arteri yang membebani jantung.

AHA telah merekomendasikan kita untuk membatasi asupan natrium tidak lebih dari 2.300 miligram (mg) atau satu sendok teh garam per hari.

• Mengonsumsi bahan makanan alami

Bahan makanan yang alami dan segar hampir selalu lebih baik daripada produk olahan.

Sebagai tambahan, Czerwony menyarankan kita untuk meluangkan waktu membaca label nutrisi makanan.

"Ini akan membawa kita pada waktu yang agak lebih lama di toko atau supermarket, tetapi itu juga akan memberi tahu kita apa yang akan kita hadapi," ujar dia.

Baca juga: 5 Panduan Nutrisi dalam Makanan Sehat

Pilihan makanan yang lebih sehat

Tentu saja, semua nasihat itu masih menyisakan pilihan.

Untuk membantu kita mengambil keputusan, berikut adalah tujuh pilihan makanan mana yang paling sehat dan bernutrisi.

1. Minyak kelapa vs minyak zaitun

Ahli diet kardiologi preventif, Kate Patton, RD, mengingatkan kita saat memilih minyak goreng.

"Lihatlah mana yang melampaui jumlah kalori dan lemak dasar saat memilih antara minyak zaitun dan minyak kelapa," kata dia.

Ternyata, minyak zaitun lebih banyak mengandung lemak tak jenuh (jenis yang lebih sehat), sedangkan minyak kelapa lebih banyak mengandung lemak jenuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com