Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 90 Tahun, Methuselah Jadi Ikan Akuarium Tertua di Dunia

Kompas.com - 28/01/2022, 08:52 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor ikan berjenis Australian Lungfish bernama Methuselah diyakini menjadi ikan akuarium tertua di dunia.

Berbeda dengan kisah Methuselah -kakek Nuh- dalam Alkitab yang dikatakan hidup sampai 969 tahun, Methuselah "si ikan" berusia sekitar 90 tahun.

Hal itu dikatakan oleh ahli biologi di California Academy of Sciences dalam keterangannya kepada Associated Press.

Methuselah sebagai ikan Australian Lungfish memiliki panjang 1,2 meter dan berat 18,1 kilogram.

Methuselah merupakan spesies primitif dengan paru-paru dan insang. Dan, jenisnya diyakini sebagai penghubung evolusi antara ikan dan amfibi.

Diketahui bahwa Methuselah dibawa ke museum San Francisco pada tahun 1938 dari Australia.

Untuk masalah publisitas, Methuselah sudah tidak asing lagi sebab dia pertama kali tampil di San Francisco Chronicle pada tahun 1947.

Walau diperkirakan menyentuh usia 90 tahun, Methuselah belum melampaui Granddad, Australian Lungfish tertua yang mampu hidup hingga usia 95 tahun.

Sayangnya Granddad sudah mati pada tahun 2017 yang lalu dan kini rekornya berpindah ke Methuselah.

“Secara normal, Methuselah adalah yang tertua,” kata ahli biologi senior di California Academy of Sciences yang juga pemelihara ikan, Allan Jan.

Sebagai pengasuh Methuselah dia percaya bahwa ikan itu berjenis kelamin betina, walau masih sulit ditentukan tanpa pengambilan darah yang berisiko.

Akademi berencana untuk mengirim sampel kecil siripnya ke peneliti di Australia untuk mencoba mengonfirmasi jenis kelamin Methuselah dan mencari tahu usia pasti ikan tersebut.

Jan mengatakan bahwa Methuselah suka digosok punggung dan perutnya. Dia juga disebut memiliki kepribadian yang "mellow".

“Saya memberi tahu sukarelawan saya bahwa dia underwater puppy, sangat lembut, tetapi tentu saja jika dia ketakutan, dia akan agresif. Tetapi sebagian besar dia hanya tenang, ”kata Jan.

“Dia agak pilih-pilih dan hanya suka buah ara segar bila sedang musimnya. Dia tidak akan memakannya saat dibekukan," kata Juru Bicara California Academy of Sciences, Jeanette Peach.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com