KOMPAS.com - Rumah mode Chanel menuai kritik dari organisasi pemerhati hewan setelah menampilkan kuda di pertunjukan Paris Couture Week 2022.
Hewan bersurai itu dihadirkan sebagai pembuka peragaan busana di Grand Palais Paris, Perancis pada Selasa (25/1/2022) kemarin.
Duta merek tersebut, Charlotte Casiraghi, yang merupakan cucu aktris Grace Kelly, menunggangi Kuskus, kuda Spanyol berusia delapan tahun di runway.
Seperti dilaporkan situs web Chanel, Casiraghi didefinisikan sebagai "penunggang kuda wanita terhormat".
Baca juga: Cucu Aktris Grace Kelly Tunggangi Kuda di Peragaan Busana Chanel
Ia memakai jaket tanpa kerah yang dipadukan bersama celana tweed biru sembari menunggang kuda di runway, menurut caption dari video yang diunggah Chanel di Instagram.
Busana yang dikenakan Casiraghi merupakan bagian dari koleksi Chanel untuk Spring/Summer 2022 yang dirancang direktur kreatif Virginie Viard.
Viard menjabat sebagai direktur kreatif Chanel pada 2019, menggantikan Karl Lagerfeld yang meninggal dunia.
Keputusan Chanel untuk membawa seekor kuda dalam peragaan busana mendapat reaksi keras dari beberapa pihak, baik individu maupun organisasi pemerhati hewan.
Termasuk organisasi hak asasi hewan kelas dunia, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA).
"Kuda adalah hewan individu yang cerdas, kompleks, dan mudah ketakutan," kata Direktur PETA Inggris, Elisa Allen, dikutip dari Insider.
Hewan itu disebut bukan aksesori fesyen yang dibawa berjalan di atas catwalk di tengah lampu yang berkedip dan musik yang menggelegar.
"Kuda mudah ketakutan, artinya gimmick yang absurd dan tidak masuk akal ini bisa berakhir dengan bencana," tambahnya.
Baca juga: Ketika Motif Kuda Sumba Warnai Fashion Show di Athena...
Allen menyarankan, Chanel mengambil inspirasi dari desainer lain seperti Stella McCartney yang dipuji karena modelnya memakai kostum hewan yang luar biasa di panggung.
"Chanel harus mengikuti jejak dia (McCartney) dalam meninggalkan penggunaan kulit hewan dari koleksi perusahaan."
Kritik PETA terhadap Chanel ini sepertinya disetujui oleh banyak orang, termasuk sejumlah pengguna media sosial.