Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Bijak Konsumsi Garam untuk Cegah Penyakit Kronis

Kompas.com - 29/01/2022, 12:20 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Asupan makanan yang sehat bukan cuma perlu terdiri dari sayur, karbohidrat dan protein, tapi juga perlu memperhatikan porsi garam.

Makanan yang mengandung garam tinggi umumnya lebih gurih dan membuat nafsu makan meningkat. Garam sendiri juga dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan mineral dan fungsi tubuh.

Namun, kelebihan garam berdampak buruk bagi kesehatan. Dalam jangka pendek, asupan tinggi garam dapat membuat mulut terasa kering dan haus terus-menerus. Sedangkan dalam jangka panjang dapat meningkatkan tekanan darah.

Oleh karena itu masyarakat diingatkan kembali agar lebih bijak dalam mengonsumsi garam lewat kampanye Bijak Garam yang diluncurkan oleh PT.Ajinomoto Indonesia dalam memeringati Hari Gizi Nasional.

Baca juga: Hati-hati, Peradangan akibat Obesitas Tingkatkan Risiko Penyakit ini

Dalam Hari Gizi Nasional tahun ini, Kementrian Kesehatan mengampanyekan aksi bersama cegah stunting dan obesitas.

Terkait dengan obesitas, dr.Rafael Nanda MKK dalam webinar yang diadakan oleh Ajinomoto Visitor Center mengatakan, obesitas dikaitkan dengan sejumlah penyakit sebab meningkatkan faktor risiko hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

"Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini mengisyaratkan bahwa masyarakat harus mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Salah satu kuncinya adalah menjaga asupan gizi seimbang dengan memerhatikan takaran gula, garam, dan lemak pada setiap masakan," katanya.

Badan kesehatan dunia (WHO) menganjurkan batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.

Seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi dan beberapa penyakit kronis lainnya juga disarankan untuk membatasi asupan yang tinggi garam.

Baca juga: 10 Jenis Garam untuk Masakan, dari Sea Salt hingga Himalaya

Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya mengatakan, kampanye Bijak Garam bertujuan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya diet rendah garam, antara lain dengan menggunakan bumbu umami.

"Selain informasi mengenai pentingnya diet garam, kami juga membagikan tips cara membuat masakan rendah garam tetap enak dan bergizi, rubrik “Tanya Nutri Expert” agar konsumen dapat mengetahui informasi gizi langsung dari ahlinya dan “Jurnal Umami” yang menjadi sarana interaktif berbagi tips, resep, dan berbagai info kuliner“," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com