Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Angpau Imlek yang Kehadirannya Dinantikan Banyak Orang

Kompas.com - 02/02/2022, 09:13 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Pembagian angpau Imlek menjadi salah satu momen yang dinantikan saat perayaan tahunan suku Tionghoa ini.

Kemeriahan Tahun Baru China memang identik dengan berbagai hal termasuk barongsai, kue keranjang, hingga angpau.

Kebahagiaan mendapatkan angpau Imlek bukan hanya dinantikan keturunan Tionghoa yang merayakan.

Baca juga: 7 Makanan Khas Imlek yang Membawa Keberuntungan

Sering kali, kita yang bukan suku Tionghoa juga bisa mendapatkannya saat bersilaturahmi dan berkunjung ke rumah orang yang merayakan Imlek.

Angpau Imlek hadir dalam bentuk yang khas, amplop kecil berwarna merah dengan desain yang ceria dengan sejumlah uang di dalamnya.

Tradisi angpau Imlek, bukan sekadar bagi-bagi uang

Seorang pedagang pernak-pernik Imlek seperti angpao dan lampion tengah mempersiapkan dagangannya di Gedung Chandra, Glodok, Jakarta Barat, Rabu (10/2/2021).Theresia Ruth Simanjuntak/Kompas.com Seorang pedagang pernak-pernik Imlek seperti angpao dan lampion tengah mempersiapkan dagangannya di Gedung Chandra, Glodok, Jakarta Barat, Rabu (10/2/2021).

Tradisi memberi uang di Tahun Baru China ini memang sudah dilakukan sejak lama.

Kebiasaan ini bahkan menular ke perayaan tradisi lainnya, termasuk Idul Fitri dan Natal.

Dikutip dari Kompas.com (8/2/2018), Hermina Sutami, Guru Besar Ilmu Mandarin di Universitas Indonesia, mengatakan, angpau Imlek paling sering dianggap sebagai bungkusan merah pengusir setan.

Dalam buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1, disebutkan bahwa warna merah dalam tradisi China juga identik dengan api.

Hal ini melambangkan kemeriahan dan kehangatan, yang juga identik dengan perayaan Imlek.

Baca juga: Mengapa Merah Menjadi Warna Resmi Saat Perayaan Imlek?

Tak heran jika warna merah mendominasi perayaan Imlek mulai dari ornamen hiasan rumah, pakaian, sampai angpau Imlek.

Selain itu, angpau Imlek juga memiliki makna transfer kesejahteraan atau energi dari pemberi kepada yang diberi.

"Transfer kesejahteraan dari orang mampu ke tidak mampu, dari orangtua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orangtua," ujar budayawan Budi Santosa Tanuwibawa.

Selain itu, ada semacam aturan yang harus diperhatikan saat proses pembagian angpau Imlek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com