Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlena Gejala Ringan Omicron, Selalu Jaga Daya Tahan Tubuh

Kompas.com - 04/02/2022, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Infeksi Covid-19 varian Omicron dianggap menimbulkan gejala ringan bagi penderitanya. Walau demikian, kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak tertular dan cepat pulih dari sakit saat terpapar virus ini.

Menurut dokter spesialis paru dr.Erlina Burhan, varian Omicron memang lebih mudah menular dibanding varian Delta. Lonjakan kasus Covid-19 yang naik signifikan di Indonesia dalam satu bulan terakhir merupakan salah satu buktinya.

"Asumsi saya, kalau dilakukan pemeriksaan sebagian besar kasus yang terjadi di Indonesia sudah Omicron," ujarnya dalam acara temu media yang diadakan secara virtual oleh SOHO Global Health (3/2/2022).

Dia menuturkan, masyarakat jangan terlena dengan anggapan bahwa varian Omicron hanya menimbulkan gejala ringan, sebab ada kelompok rentan yang tetap harus kita lindungi.

Ditambahkan oleh Prof.dr.Iris Rengganis Sp.PD, pakar alergi dan imunologi, varian Omicron juga memiliki risiko infeksi yang besar, bahkan membuat seorang penyintas kembali tertular.

"Beresiko pada mereka yang sistem imunnya sudah mulai turun, dalam hal ini lansia dengan berbagai komorbid," papar Iris dalam acara yang sama.

Baca juga: Beda Gejala Omicron dengan Flu, dan Cara Mencegah Tertular Omicron

Selain itu, sistem daya tahan tubuh seseorang berbeda-beda dan bersifat individual. Mulai dari genetis, microbio, infeksi sebelumnya, indeks masa tubuh, nutrisi, ada-tidaknya kormobid, termasuk status psikis emosional. Semuanya, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi sistem imun tubuh seseorang.

“Penanganan setiap orang itu harus case-by-case atau tailor made bergantung pada kondisi masing-masing orang. Namun, penanganan yang berlaku untuk semua orang adalah upaya Prokes (protokol Kesehatan), ini yang nomor satu,” katanya.

Oleh karena itu kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh di tengah lonjakan kasus, misalnya dengan melakukan vaksinasi booster.

Suplemen imunomodulator

Konsumsi suplemen imunomodulator juga dapat membantu menguatkan imunitas tubuh.

Menurut Iris, suplemen imunomodulator dapat membantu merangsang daya tahan tubu untuk membuat pertahanan terhadap virus. Karena itu suplemen seperti ini dapat dikonsumsi sebelum kita terlanjur sakit.

"Memang sebaiknya diminum sebelum sakit daripada pas sakit baru meningkatkan dosis. Sistem imun kita tidak bisa dipaksa kerjanya, harus pelan-pelan," ujarnya.

Baca juga: 8 Cara Sederhana Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Dia menjelaskan, suplemen yang mengandung Echinacea bekerja untuk memodulasi sistem imunitas, terutama terhadap deteksi virus; Zinc bekerja untuk meningkatkan kerja sistem imun terhadap infeksi virus; black eldeberry dapat membantu meningkatkan respon inflamasi; vitamin C bekerja sebagai antioksidan, dan Vitamin D berfungsi sebagai imunomodulator yang efektif.

“Kalau semua itu diberikan secara sinergis dengan nutrisi yang seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup, maka itu potensial untuk mengoptimalkan kerja sistem imun dalam melawan deteksi virus,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com