Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Biasa atau Gejala Covid-19? Begini Cara Membedakannya

Kompas.com - 08/02/2022, 18:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Peningkatan jumlah kasus Covid-19 akibat peredaran varian Omicron membuat banyak orang khawatir.

Kecemasan ini semakin tinggi khususnya ketika kita atau keluarga mengalami gejala sakit flu, demam, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau batuk.

Apalagi ketika cuaca tidak menentu seperti saat ini yang membuat semua orang rentan mengalami keluhan tersebut.

Selain infeksi Corona, ada kemungkinan keluhan yang kita rasakan dipicu oleh sebab lainnya.

Baca juga: Sudah Vaksinasi Booster tapi Masih Terinfeksi Covid-19, Kok Bisa?

Namun spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengatakan, dalam kondisi pandemi ini, lebih baik memikirkan Covid-19 sebagai kemungkinan pertama.

"Selalu pikirkan kemungkinan pertama adalah Covid sampai terbukti tidak karena Covid akan berakibat bagi orang lain juga tidak hanya anda sendiri," katanya, dikutip dari akun Instagramnya.

Berbagai keluhan tersebut memang paling lazim dikenal sebagai gejala Covid-19 selain juga nyeri otot, sakit kepala, malaise dan kelelahan.

Gejala lain yang bisa terjadi adalah sesak napas, anosmia, kemerahan kulit, mata merah, mual, muntah, diare dan nyeri dada.

"Secara umum, tidak ada gejala khas pada Covid bisa mirip penyakit-penyakit infeksi lain," tambah Dokter Ning..

Apa yang harus diwaspadai ketika curiga sakit Covid-19?

Pakar kesehatan yang aktif berbagi di media sosial ini menerangkan, kita harus lebih waspada jika gejala tersebut muncul dalam 2-14 hari setelah berbagai kejadian tertentu.

Misalnya, kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi atau probable Covid-19 dan bepergian ke atau tinggal di daerah yang tinggi penularannya.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah pernah melakukan aktivitas berisiko atau berkerumun dan bekerja di tempat yang berisiko tinggi penularan.

Saat ini, sebagian besar gejala Covid-19 bisa sangat ringan atau ringan sehingga sering diabaikan atau dianggap sakit biasa.

"Jadi lengah prokes dan tidak mau tes atau isolasi. Saat sakit tidak benar menjalani isolasinya. Isolasi masih berinteraksi dengan orang lain dan masa isolasi tidak dijalani dengan benar."

Baca juga: Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Dipicu Sugesti, Benarkah?

Dokter Ning menyebutkan, kita bisa curiga terinfeksi Covid-19 jika mengalami sejumlah kondisi seperti di atas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com