Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Amerika Latin Pencipta Vaksin Covid-19 Mendapat Nominasi Nobel

Kompas.com - 09/02/2022, 07:42 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber NBC News

KOMPAS.com - Menjadi salah satu ilmuwan ternama tidak membuat Maria Elena Bottazzi melupakan dari mana dia berasal.

Wanita yang berhasil menciptakan vaksin Covid-19 baru ini menceritakan, bagaimana ia ingin berbuat lebih untuk negaranya, Honduras.

"Tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk mencari pekerjaan di perusahaan multinasional," sebut Bottazzi dalam wawancara bersama Noticias Telemundo.

"Saya orang Amerika Tengah, dan melakukan proyek nirlaba adalah cara saya memberi sedikit dari apa yang sudah diberikan Honduras kepada saya."

Bersama Dr Peter Hotez, Bottazzi memimpin tim di Texas Children's Hospital Center for Vaccine Development yang mengembangkan vaksin Corbevax untuk Covid-19.

Bulan lalu, vaksin ini sudah memeroleh izin darurat untuk digunakan di India.

"Peter dan saya bercita-cita untuk memberi manfaat bagi orang lain, itulah sebabnya kami membuat vaksin untuk komunitas termiskin di dunia."

"Tim yang kami bangun memiliki minat yang sama dalam mempromosikan kesehatan masyarakat dan belajar di saat yang sama," ungkap dia.

Corbevax dibuat berdasar protein rekombinan, teknologi tradisional yang digunakan selama beberapa dekade dalam obat-obatan seperti vaksin hepatitis B dan pertusis (batuk yang disebabkan penyakit saluran pernapasan atas).

Vaksin ini menggunakan sejumlah besar protein virus untuk mengaktifkan respons imun tubuh tanpa membuat pasien merasa sakit.

Demi mendapatkan persetujuan di India, Bottazzi beserta tim peneliti melakukan dua uji klinis Fase III di 33 pusat penelitian dengan lebih dari 3.000 peserta berusia 18-80 tahun.

Hasil tes menetapkan, vaksin Corbevax aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Perusahaan menyatakan, vaksin itu lebih dari 90 persen efektif melawan strain Covid-19 dan efektif melawan varian delta lebih dari 80 persen.

"Ini adalah proses yang jauh lebih murah daripada teknologi messenger RNA yang digunakan Pfizer atau Moderna," kata Bottazzi.

"Kami memilih metode yang paling terukur, dapat direproduksi, dan stabil dengan sel ragi yang difermentasi untuk menghasilkan protein ini."

"Itu berarti kita tidak menggunakan turunan hewani, semuanya sintetis. Selain itu, siapa saja dapat meniru cara ini dan berkolaborasi dengan kami."

Pekan lalu, Bottazzi terkejut usai menerima telepon dari Anggota Kongres AS, Lizzie Fletcher.

Menurut cerita Bottazzi, Fletcher mengatakan sudah memasukkan Bottazzi dan Hotez ke dalam nominasi untuk memeroleh Nobel Perdamaian.

Halaman:
Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com