Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cukup Latihan Angkat Beban 3 Detik Sehari demi Jaga Otot, Bisa?

Kompas.com - 09/02/2022, 16:49 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pakar kesehatan selalu mengingatkan betapa pentingnya berolahraga rutin untuk menjaga kesehatan tubuh.

Namun, jadwal yang padat dan sibuk kerap dijadikan alasan untuk melewatkan olahraga.

Sekarang tidak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga, karena ada satu jenis olahraga yang hanya "menyita" waktu kita selama tiga detik.

Penasaran olahraga apa yang dimaksud?

Satu studi baru menemukan, mengangkat beban setidaknya tiga detik dalam sehari bisa berdampak positif pada kekuatan otot dalam jangka panjang.

Baca juga: Jangan Lakukan Olahraga yang Sama Setiap Hari, karena...

Para peneliti di Australia dan Jepang mengungkap, melakukan satu bicep curl dengan upaya maksimal dapat meningkatkan 10 persen kekuatan otot hanya dalam waktu satu bulan.

Tim peneliti di Edith Cowan University dan Niigata University of Health and Welfare memelajari 39 mahasiswa sehat yang melakukan satu kontraksi otot dengan upaya maksimal selama tiga detik sehari.

Olahraga ini dilakukan lima hari seminggu, selama empat minggu.

Selama uji coba, setiap siswa melakukan bicep curl dengan tiga metode berbeda, yakni bicep curl isometrik, konsentris, atau eksentrik.

Para peneliti mengukur kekuatan kontraksi maksimum setiap peserta sebelum dan sesudah program angkat besi.

Juga, peneliti melihat kekuatan kontraksi pada kelompok berisi 13 peserta yang tidak berolahraga sama sekali selama empat minggu.

Hasilnya, melakukan satu bicep curl eksentrik setiap hari memicu peningkatan kekuatan otot terbesar dibandingkan dua metode lain.

Baca juga: Adu Gaya Luna Maya dan Sophia Latjuba, Tetap Cantik Karena Olahraga

Sementara itu, kelompok yang tidak berolahraga tidak memeroleh manfaat apa pun.

"Hasil penelitian menunjukkan sejumlah kecil rangsangan olahraga --bahkan 60 detik dalam empat minggu-- dapat meningkatkan kekuatan otot."

Demikian dikatakan pemimpin peneliti Profesor Ken Nosaka dari School of Medical and Health Sciences di ECU.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com