Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Limau Gedang Disebut Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 17/02/2022, 12:04 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalori yang menumpuk di dalam tubuh bisa mendatangkan berbagai konsekuensi bagi kesehatan.

Antara lain kelebihan berat badan, penyempitan arteri, serangan jantung, hingga berisiko stroke.

Olahraga seperti berjalan kaki, berlari, maupun berenang dapat dilakukan untuk membakar kalori yang berlebihan.

Akan tetapi, cara membakar kalori ternyata juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi buah-buahan tertentu. Salah satunya adalah grapefruit atau limau gedang.

Apa itu limau gedang?

Nama limau gedang mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Buah yang dalam bahasa Inggris disebut grapefruit ini dikenal sebagai jeruk bali merah.

Ya, buah ini adalah golongan sitrus yang merupakan hasil persilangan antara jeruk biasa dan jeruk bali (pomelo). Sesuai namanya, buah ini memiliki daging buah berwarna kemerahan atau merah muda dan kulit buah berwarna jingga.

Yang jelas, manfaat buah jeruk tropis dengan rasa manis dan agak asam ini tak boleh disepelekan.

Pasalnya, limau gedang merupakan buah yang kaya nutrisi dan mengandung antioksidan dan serat.

Penelitian menunjukkan limau gedang bermanfaat bagi kesehatan karena dapat menurunkan berat badan dan mencegah risiko penyakit jantung.

Manfaat limau gedang

Ilustrasi grapefruit Ilustrasi grapefruit
Pada 1930-an, dikenal sebuah diet bernama "The Hollywood Diet" dengan mengonsumsi limau gedang.

Diet itu diyakini memiliki enzim pembakar lemak khusus yang dapat merangsang metabolisme dan membantu penurunan berat badan.

Akan tetapi, diet dengan mengonsumsi limau gedang harus dipadukan dengan 3 makanan rendah kalori dan tinggi protein lainnya setiap hari.

Penurunan berat badan akibat diet limau gedang kemungkinan besar disebabkan oleh jumlah kalori yang sangat rendah.

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara makan jeruk bali sebelum makan dan penurunan berat badan, serta menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

Salah satunya adalah penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information pada tahun 2006.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com