Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Anak Stunting? Pantau Tumbuh Kembangnya

Kompas.com - 19/02/2022, 14:28 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com- Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini bisa dicegah dengan memastikan asupan gizi anak dan juga pemantauan tumbuh kembangnya.

Anak yang stunting akan memiliki perawakan pendek (kerdil). Namun, selain perkembangan fisik, perkembangan otak anak juga akan terganggu.

"Stunting dapat memperlambat perkembangan otak, membuat keterbelakangan mental, hingga kemampuan belajar anak rendah," kata Prof.dr.Rini Sekartini Sp.A (K), dalam acara webinar yang diadakan oleh PT.Frisian Flag Indonesia (17/2).

Ia menambahkan, anak stunting juga cenderung gampang sakit, kecerdasan berkurang, dan di usia dewasa lebih beresiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Baca juga: Mencegah Stunting Tidak Tunggu Anak Lahir, bahkan Bisa Dilakukan Sebelum Menikah

Pemantauan tumbuh kembang

Untuk memastikan anak tumbuh sehat, orangtua perlu melakukan pemantauan tumbuh kembangnya. Beberapa indikator yang perlu diketahui antara lain berat badan serta tinggi badan. Kedua indikator itu setidaknya bisa menunjukkan kondisi gizi seorang anak.

Ketika diketahui berat dan tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, intervensi perlu segera dilakukan. Misalnya dengan pemberian makanan tambahan yang mengadung protein hewani, konsumsi ASI, hingga asupan gizi lainnya.

Pemantauan tersebut bisa dilakukan di posyandu. Namun, selama pandemi banyak posyandu yang tidak beroperasi sehingga diperlukan pemantauan tumbuh kembang anak secara virtual.

Untuk meningkatkan literasi gizi yang baik pada orangtua, Frisian Flag Indonesia menghdirkan platform posyandu online bernama Akademi Keluarga Prima.

"Literasi gizi diperlukan agar orang tua semakin paham tentang pentingnya kecukupan gizi dalam membangun generasi Indonesia yang unggul,” kata Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia, Pratiwi Rosani.

Baca juga: Kisah Luluk, Kader Posyandu Berhonor Rp 100.000 Per Bulan, Rela Dampingi Banyak Balita dan Ibu Hamil

Ia memaparkan, Akademi Keluarga Prima merupakan pengembangan dari website ibudanbalita.com. Di dalamnya terdapat fitur-fitur untuk memudahkan orangtua memantau secara mandiri tumbuh kembang anaknya. Misalnya saja fitur posyandu online dengan grafik pertumbuhan, tes gaya parenting, hingga fitur untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kecerdasan sosial dan emosional anak.

Selan itu, bekerja sama dengan Indomaret, PT.FFI juga menghadirkan posyandu offline, Primanutri Posyandu yang akan dimulai pada Maret 2022.

Kegiatan Primanutri Posyandu akan dimulai pada bulan Maret 2022 dan berlangsung sepanjang tahun 2022, memberikan layanan pemeriksaan kesehatan ibu, anak dan lansia, penyuluhan kesehatan penyediaan, serta penyediaan makanan dan minuman bergizi di 20 lokasi di 20 kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com