KOMPAS.com - Saat pergi ke restoran Jepang, tak jarang ada orang yang masih bingung dengan istilah asing di buku menu.
Sushi dan sashimi-misalnya. Ya, masih banyak orang yang tertukar antara sushi dan sashimi.
Bahkan, ada yang menyangka bahwa sashimi adalah bagian dari sushi karena sering dijual bersamaan,
Baca juga: Kecap Asin Kaviar Jepang, Teman Istimewa untuk Makan Sushi
Padahal kenyataannya, dua makanan ini berbeda lho. Namun, apa bedanya?
Sederhananya, sashimi adalah ikan mentah. Namun, bukan ikan mentah biasa. Sebab, kesegaran, kualitas, dan potongannya pun berpengaruh.
Kata “sashimi” berasal dari kata bahasa Jepang “sa” (pisau) dan “shi” (fillet).
Jadi bisa disimpulkan, sashimi adalah makanan Jepang yang terbuat dari ikan mentah yang dipotong super tipis.
Umumnya, sashimi disajikan hanya dengan shoyu (kecap Jepang), sehingga rasa umami dari dagingnya makin kental.
Namun, kita juga bisa menikmatinya bersama dengan wasabi atau gari (acar jahe).
Ikan yang dipakai pun tak bisa sembarang. Sebab, sashimi disajikan mentah, membuat ikan yang dipakai pun harus berkualitas tinggi.
Ikan berkualitas rendah atau tidak dipersiapkan dengan baik hanya akan membahayakan kesehatan kita.
Tak sedikit dokter yang melaporkan kasus keracunan parasit (ulat) pada orang yang memakan ikan mentah.
Karena itulah, ikan sashimi yang bagus, seperti tuna, yellowtail, mackerel, dan salmon, ditangkap, dibekukan, dan digunakan secara berurutan.
Ikan untuk sashimi memang bisa ditemukan di supermarket. Namun, tetaplah berhati-hati dalam memilihnya dan pastikan kualitasnya cukup tinggi.
Baca juga: Balita Boleh Makan Sushi Ikan Mentah, Asalkan...
Ikan yang dibekukan sebelumnya adalah pilihan terbaik. Namun jika ragu, jangan malu untuk meminta saran kepada penjual ikan.