Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Sparkling Water, Amankah untuk Kesehatan?

Kompas.com - 22/02/2022, 17:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sparkling water adalah salah satu minuman populer di dunia yang dikenal pula karena harganya yang tidak murah.

Selain karena harganya, minuman ini juga sering disebut-sebut sebagai alternatif yang lebih sehat dari soda.

Memang, sparkling water juga mengandung soda. Sebab, minuman ini memiliki gas karbondioksida yang larut di dalamnya.

Namun pertanyaannya, benarkah sparkling water baik untuk tubuh, atau malah berbahaya?

Sebenarnya, sparkling water memang bisa bermanfaat bagi tubuh, sepanjang kita tidak meminum sparkling water dengan gula tambahan.

Baca juga: Efek Minum Sparkling Water bagi Pencernaan

Dalam banyak kasus, sparkling water hanyalah air biasa yang penting bagi tubuh. Kendati demikian, sparkling water terdiri dari beberapa jenis, berikut ini.

  • Seltzer

Seltzer adalah air karbonasi buatan yang memiliki rasa plain, meski beberapa variannya mengandung rasa buah dan gula.

Secara teknis, Food and Drug Administration AS memisahkan sparkling water dan seltzer berdasarkan proses karbonasinya.

Meski bagi konsumen, keduanya tetap sama.

  • Air mineral

Air mineral adalah air yang berasal dari sebuah mata air atau sumur.

Air ini berkarbonasi alami dan mengandung mineral seperti magnesium dan kalsium.

  • Club soda

Club soda adalah minuman berkarbonasi buatan dan diperkaya dengan mineral tambahan seperti natrium bikarbonat dan kalium sulfat.

 

  • Tonic water

 

Tonic water juga merupakan air berkarbonasi buatan dan diperkaya dengan mineral tambahan, termasuk kina, yang memberinya rasa pahit yang khas.

Air ini juga tinggi akan gula atau sirup jagung fruktosa.

Baca juga: Sparkling Water Berbahaya untuk Kesehatan, Benarkah?

Seltzer dan air mineral bisa dikonsumsi sesuka kita, Namun, batasi konsumsi tonic water.

Sebab, tidak hanya mengandung gula tambahan, kina berlebih dapat menyebabkan sakit perut, sakit kepala, atau telinga berdenging.

Bahkan, air ini dapat memicu kerusakan organ, pendarahan hebat, dan perubahan irama jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com